RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia kembali meningkatkan kekuatan militer di wilayahnya tepatnya di sekitar laut hitam.
Diketahui Rusia meningkatkan kekuatan militer di Laut Hitam dengan menambahkan kapal perang kelas Kirov, Pyotr Velikiy dan Laksamana Nakhimov.
Ketiga kapal perang tersebut juga disebut kapal terbesar di dunia karena masing-maisng memiliki bobot sekitar 28.000 ton.
Baca Juga: Uni Eropa Beri Beberapa Sanksi Terhadap Rusia
Dari penambahan kekuatan militer Rusia di wilayah laut kemungkinan bisa membuat Negara lain dan tetangga terancam.
Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari ZonaJakarta.com dengan judul Kekurangan Tenaga di Laut Hitam, Ini 3 Alasan Mengapa Rusia Harus Segera Mengerahkan Kapal Perang Kelas Kirov.
Sebagai perbandingan, kapal-kapal perang Angkatan Laut Barat hanya berbobot sekitar 10.000 ton, lapor Defence Security Asia.
Dan salah satunya USS Lake Champlain milik Angkatan Laut AS yang memiliki berat sekitar 9.800 ton.
Zona Jakarta mengutip 19FortyFive, berikut 3 alasan, Rusia harus segera menempatkan dua kapal raksasa ini di Laut Hitam.
Baca Juga: Ukraina Siap Jika Belarusia Latihan Operasi Militer Skala Besar untuk Rusia
Obat moral pasukan di medan pertempuran
Setelah tenggelamnya kapal Kelas Slava, Moskva, memberikan pukulan moril bagi pasukan Rusia, terutama armada Laut Hitam.
Salah satu aset paling penting milik Armada Laut Hitam dan kapal paling bergengsi dalam peran melawan Ukraina kali ini.
“Bukan hanya kerugian dalam bentuk materi, juga menunjukkan kegagalan taktik militer Rusia di sana”, kata Michael Kofman, direktur program penelitian dan pakar Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut di laman The Guardian.
Seorang pejabat Pertahanan AS juga menilai bahwa tenggelamnya kapal Moskva adalah murni dampak buruk bagi Rusia.
Baca Juga: Amerika Serikat Berikan Sanksi Tambahan kepada Rusia Bersama G7
Dibuktikan dengan gerak-gerik lima kapal lain Rusia yang pada awalnya berlayar bersama Moskva dan kini pindah sejauh 20 mil dari pantai Ukraina.
Membuktikan bahwa Rusia “takut” akan sistem pertahanan rudal Ukraina, Zona Jakarta mengutip The Guardian.
Dan perlu diingat bahwa Moskva adalah kapal unggulan Armada Laut Hitam karena kekuatan persenjataan dan sensor canggih.
Hilangnya sebuah aset penting militer, biasanya memicu trauma dan meningkatkan efek psikologis pasukan di medan pertempuran, Zona Jakarta mengutip Naval News.
Naval News menambahkan bahwa insiden tersebut membuktikan kegagalan intelijen Rusia yang tidak mampu mendeteksi datangnya serangan ke Moskva.
Pasukan Rusia dapat mencoba untuk membalas dengan taktik serangan udara berat di Odessa, menetralisir sistem pertahanan Ukraina di sepanjang pantai.
Baca Juga: Uni Eropa Beri Beberapa Sanksi Terhadap Rusia
Tapi, hal ini membuktikan bahwa Rusia mengakui kehebatan pertahanan Ukraina bahwa kapal andalannya berhasil dilumpuhkan.
Dengan kehadiran paling tidak satu dari kapal Kelas Kirov akan meningkatkan “semangat” pasukan Rusia di sana.
Tidak ada kapal perang unggul lain di kawasan Laut Hitam
Sejauh ini terdapat 21 kapal di Laut Hitam, 12 di antaranya adalah kapal armada permukaan dan 9 kapal pendarat amfibi, lapor 19FortyFive.
Dan kapal kelas Slava, Moskva adalah yang terbesar dan terkuat di sana sebelum dia tenggelam di dasar Laut Hitam.
Baca Juga: Amerika Serikat Berikan Sanksi Tambahan kepada Rusia Bersama G7
Untuk menjaga supremasinya di kawasan tersebut, Rusia perlu mempertimbangkan untuk menempatkan kapal Kelas Kirov segera.
Memiliki kekuatan yang signifikan
Salah satu kapal Kelas Kirov, yaitu Laksamana Nakhimov dilengkapi dengan rudal Fort M modern untuk sistem S-300FM SAM.
Dengan S-300FM SAM, Laksamana Nakhimov dapat mengeksekusi enam target sekaligus dan efektif melawan rudal anti-kapal dari jarak hingga 93 mil, lapor 19FortyFive.
19FortyFive menambahkan bahwa Laksamana Nakhimov juga mungkin akan dilengkapi dengan sistem yang lebih kuat yaitu S-400 SAM.
Laksamana Nakhimov juga sudah dilengkapi dengan rudal jelajah anti-kapal Oniks dan rudal jelajah serangan darat Kalibr.
Apa lagi, kapal perang seberat 28.000 ton ini juga dapat membawa hingga tiga helikopter.***(Barri Zilhaq Vindia/ZonaJakarta.com)