Kisah Adnan, Disabilitas Asal Banyuwangi yang Tak Pantang Menyerah

22 Juli 2022, 20:10 WIB
Adnan (47 tahun) disabilitas asal Banyuwangi yang tak pantang menyerah mencari rumput untuk kedua sapinya /Ringtimes Banyuwangi/Moch. Rifqi Wildan

RINGTIMES BANYUWANGI - Nasib mujur dialami Adnan (75), seorang laki-laki asal Pancoran, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.

Ia hanya menggunakan satu kakinya untuk mendapatkan rumput sebagai makan dua sapi yang dia pelihara.

Untuk terus menyambung hidupnya, Adnan berjuang sekeras tenaga untuk mencari rumput setiap hari sebagai pakan sapi.

Baca Juga: Memiliki Dua Basis dan Tiga Pilar, Bupati Ipuk Luncurkan 'Banyuwangi Tanggap Stunting'

Kendaraan matic berwarna merah yang setia menemani keseharian Adnan untuk ngarit (memotong rumput untuk pakan ternak) yang berada tidak jauh dari kediaman.

"Setiap hari saya harus mencari rumput," ucap Adnan kepada wartawan RingtimesBanyuwangi.com pada Selasa 22 Juli 2022 di samping kantor Ringtimes yang banyak ditumbuhi rumput liar.

Memiliki dua anak yang masing-masing telah berkeluarga, Adnan lebih memilih untuk hidup bersama istri tercinta daripada harus bergantung kepada anaknya.

Hanya ditemani tongkat ketiak, kursi duduk, dan sabit lancip. Adnan berusaha keras untuk terus ngarit rumput-rumput yang tumbuh liar.

Baca Juga: Wamendag Apresiasi Langkah Banyuwangi Digitalisasi Transaksi di Pasar

Selain mencari rumput untuk makan sapi, terkadang Adnan juga mendapatkan suruhan memangkas rumput di halaman rumah dengan upah uang seikhlasnya.

"Orang nyuruh terus pasti dikasih uang, biasanya Rp50 ribu," ujarnya.

Setiap pagi dan sore adalah jam kerja Adnan untuk berburu rumput liar. Memanfaatkan lahan kosong tidak bertuan ayunan tangan kerutnya masih lihai membabat rumput hijau.

Semangat Adnan untuk tidak bergantung kepada orang lain sangat nampak dengan usahanya meskipun hanya memiliki satu kaki.

"Saya juga tidak mau memberatkan orang lain," tegas Adnan.

Baca Juga: Pesona Tersembunyi Pantai Waru Doyong Kumendung Muncar, Alternatif Destinasi Wisata Banyuwangi

Ketika diwawancarai tim Ringtimes Banyuwangi, Adnan menceritakan bahwa salah satu sapi yang dia pelihara sempat terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Beberapa hari sapi yang dipeliharanya tidak bisa berdiri serta tidak makan dan minum. Hanya berbaring Adnan pilu melihat keadaan sapinya yang berada di ambang kematian.

"Iya, sapi saya kena sakit PMK tapi saya obati sendiri," ujarnya.

Kondisi tersebut membuat Adnan khawatir, karena pertolongan mantri hewan yang tidak konsisten membuat ia harus berusaha mengobatinya secara mandiri.

Baca Juga: Perkuat Ekspor, Petani Kopi Banyuwangi Difasilitasi Bertemu Pembeli Luar Negeri

Beberapa upaya telah dilakukan untuk mendatangkan mantri hewan tetapi terjadi beberapa kendala.

"Sudah saya undang mantrinya datang cuman sekali, terus tidak pernah datang lagi," ungkapnya.

Dengan saran yang diterima warga setempat, akhirnya sapi yang dimilikinya sembuh dengan sendirinya.***

Editor: Rika Wulandari

Tags

Terkini

Terpopuler