Dispora Dorong KONI Banyuwangi Alokasi NPHD Untuk Reward Atlet

4 April 2023, 17:30 WIB
Kadispora Banyuwangi (keempat dari kanan) bersama Bupati Banyuwangi (tengah) dalam acara penyerahan reward atlet pemenang Porprov 2022 /Fitri Anggiawati/Ringtimes/

 

RINGTIMES BANYUWANGI- Atlet berprestasi Banyuwangi akhirnya dapat merasa lega karena hari ini resmi mendapatkan reward atas kiprah mereka dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2022.

Penyerahan reward secara simbolis berlangsung di aula Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi pada Selasa, 4 April 2023 yang diberikan langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Sebagai lembaga yang memiliki tugas membantu bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang kepemudaan dan olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi disebut turut mendorong realisasi reward kepada para atlet.

Baca Juga: Bertemu LDII, Bupati Ipuk Fiestiandani Sinergikan Penanganan Masalah Sosial

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dispora Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi ketika mendampingi Bupati Ipuk dalam agenda tersebut.

“Kita mendorong kepada KONI agar NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) 2023 ini agar dialokasikan sebagian untuk reward,” katanya kepada Ringtimes Banyuwangi pada Selasa, 4 April 2023.

Pria yang akrab disapa Aziz tersebut menambahkan, untuk total dana reward yang dibagikan mencapai Rp 856 juta, dengan rincian Rp 10 juta untuk masing-masing peraih medali emas, Rp 7 juta untuk peraih medali perak, dan Rp 4 juta untuk atlet peraih medali perunggu.

Namun demikian, dalam pidato sambutan saat acara, Aziz menyebut bahwa dana hibah tak serta merta untuk reward, melainkan juga dialokasikan untuk persiapan Porprov 2023 yang kepastian tanggal pelaksanaannya masih belum ditentukan.

Ia juga menyampaikan harapan kepada para atlet untuk menyiapkan diri untuk berlaga di ajang Porprov 2023 yang ia yakini masih mampu untuk terus menorehkan prestasi.

Sementara itu, Bupati Ipuk berharap para atlet yang berprestasi di bidang olahraga untuk tak melupakan pendidikan.

Baca Juga: Cek Normalisasi Kali Lo, Bupati Ipuk: Sedimen 18.000 Meter Kubik Diangkat

“Karena masa mereka masih panjang, masih banyak kesempatan untuk memanfaatkan dan membagi waktu selain menjadi atlet di bidang olahraga, tapi juga tetap bisa bersekolah,” ujarnya.

Ipuk juga berpesan agar para atlet jangan sampai putus sekolah hanya karena menjadi olahragawan, karena sebagai atlet juga memiliki batasan usia.

Namun begitu, bagi atlet yang tak ingin masuk sekolah formal, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dikatakan Ipuk juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Dalam program tersebut, setiap pesertanya dapat belajar hal apapun sesuai minat dan bakat, sehingga ketika lulus dapat langsung bekerja ataupun berwirausaha.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler