“Tidak ada kedamaian, tidak ada keamanan,” ujarnya.
Serangan bom ISIS terjadi saat Taliban tengah menghadapi pekerjaan berat untuk mengatur negaa yang telah dicabik-cabik oleh perang selama empat dekade.
Baca Juga: Korea Utara Siap Balas AS Mengenai Kapal Selam Nuklir Australia
Baik perekonomian hingga kesehatan, semua tengah berada di ambang kehancuran.
Bahkan, ribuan elit terpelajar Afghanistan telah melarikan diri dari negaranya.
Kelompok bantuan internasional memperkirakan Afghanistan akan mengalami kekeringan, kelaparan, dan kemiskinan yang semakin parah.
Salah seorang penjaga toko di Jalalabad, Abdullah mengatakan bahwa kesengsaraan mereka telah mencapai puncak.
Baca Juga: Korea Utara Kecam AS Soal Kapal Selam Nuklir Australia
“Kesengsaraan kami telah mencapai puncaknya,” kata Abdullah.
“Orang-orang tidak memiliki pekerjaan, orang-orang menjual karpet mereka untuk membeli tepung, masih ada ledakan dan ISIS mengklaim serangan itu,” ujar Abdullah.