Tolak Pembayaran 11 Unit Jet Tempur Rusia dengan Karet Mentah, Mendag: Ada Added Value

- 9 Oktober 2021, 16:40 WIB
 Ilustrasi Jet tempur/Pembayaran 11 unit jet tempur yang diminta Rusia dengan karet mentah langsung ditolak oleh Indonesia. Ketahui alasannya.
Ilustrasi Jet tempur/Pembayaran 11 unit jet tempur yang diminta Rusia dengan karet mentah langsung ditolak oleh Indonesia. Ketahui alasannya. /Twitter @NATO_AIRCOM/

"Tidak ada masalah, semua sudah tuntas. Kontrak sudah ditandatangani. Imbal belinya yang belum," jelas Ryamizard lagi.

Dengan sistem imbal beli, Rusia dan Indonesia akan melakukan barter komoditas sebesar 50 persen dari harga Sukhoi Su-35.

Dalam kontrak ini, sekitar 570 juta dollar AS akan diwujudkan dalam bentuk ekspor komoditas Indonesia ke Rusia.

Rusia sejak awal telah meminta agar komoditas yang digunakan dalam imbal beli dengan Sukhoi Su-35 ini adalah karet mentah.

Proses pembahasan imbal beli bahkan sudah mulai dilakukan sejak tahun 2017 saat Menteri Perdagangan Indonesia dijabat oleh Enggartiasto Lukita.

Namun, Indonesia tegas menolak permintaan Rusia tersebut. Enggar menjelaskan bahwa bukan tanpa alasan ia menolak permintaan Rusia yang menginginkan karet mentah.

"Semula mereka harapkan karet saja, tapi kami minta tidak itu saja," ucap Enggar dikutip dari Antara (22/8/2017).

Baca Juga: Sisi Lain Sozonov, Pebulutangkis Asal Rusia yang Gemar Sastra, Sejarah, dan Musik

Enggar ingin imbal beli ini seimbang dan sama-sama memberi keuntungan baik untuk Rusia dan Indonesia.

"Kami menyampaikan pada Rostec (perusahaan Rusia yang ditunjuk untuk mengurus teknis imbal beli), komoditi dan produk yang diekspor punya nilai tambah. Kami sama dengan Rusia, Anda jual pesawat ada added value. Kami juga jual sesuatu yang ada added value," jelas Enggar.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah