Tetapi Indonesia belum membayar 589 dollar dari total jatuh tempo sebesar 779 dollar hingga paruh pertama tahun ini.
Perjanjian tersebut meminta pengurangan porsi kontribusi Indonesia untuk proyek KF-21 Boramae.
Serta Penyesuaian metode pembayaran dan perpanjangan jangka waktu pembayaran.
Selain itu, sudah ada 5 pertemuan konsultatif tingkat kerja antara kedua negara diikuti setelah Presiden Indonesia Joko Widodo.
Menuntut negosiasi untuk menyesuaikan kontribusi Indonesia untuk proyek KF-21 Boramae dengan kesulitan ekonomi pada tahun 2018.
Baca Juga: Alasan Rusia Berikan Harga Mahal Sukhoi Su-35 ke Indonesia Terungkap, Beda Jauh dengan Mesir
Nantinya DAPA berencana untuk mengadakan pertemuan tingkat kerja ke-6 dalam waktu dekat.
Pada pertemuan tingkat ke-6 untuk memulai implementasi dari kesepakatan yang telah diselesaikan.
Tetapi Indonesia menunda menyetujui kesepakatan tersebut dengan alasan pandemi Covid-19 dan proses peninjauan tingkat kerja internal.
Sebelumnya Menurut kontrak antara Korea Aerospace Industries dan Indonesia.