Hujan dengan intensitas yang tinggi itu telah merusak kondisi pertumbuhan sayuran dan berdampak pada produksi dan harga sayuran.
Mengutip sekretatis Asosiasi petani Sayuran Dataran Tinggi Cameron, Chay Ee Mong, mengatakan bahwa ada dua alasan lain yang memengaruhi kenaikan harga sayuran yaitu, kekurangan tenaga kerja dan kenaikan biaya.
Tenaga asing yang diandalkan di industri pertanian Malaysia, memilih untuk pulang ke tanah air akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Akurat dan Murah: Singapura Produksi Alat Tes PCR untuk Mendeteksi Varian Omicron dan Delta
Petani juga tidak bisa mempekerjakan buruh tani karena adanya pembekuan perekrutan tenaga kerja asing yang diberlakukan oleh pemerintah Malaysia sejak Juni 2020 lalu.
Pada saat yang sama, petani juga menghadapi peningkatan biaya produksi, seperti pupuk dan alat pertanian, karena adanya gangguan pada rantai pasokan global.***