Rangkaian Peristiwa Konflik Rusia dan Ukraina, antara Romansa Vladimir Putin dan Geopolitik

- 27 Februari 2022, 10:58 WIB
Ilustrasi gerakan revolusi atas konflik Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi gerakan revolusi atas konflik Rusia dan Ukraina. /Matti/Pexels//

Kembali lagi ke tahun 1990-an, dimana kalau itu Ukraina telah menjadi negara yang merdeka, namun masih belum lepas dari bayang-bayang Rusia. 

Kemudian, tahun 2004 terjadi gerakan revolusi yang dinamakan dengan Revolusi Oranye, dimana rakyat Ukraina berusaha untuk bebas dari bayang-bayang Rusia dan meminta Ukraina menjadi negara yang benar-benar berdaulat atau tidak lagi bergantung dengan Rusia. 

Revolusi Oranye mengantarkan seorang presiden baru di Ukraina bernama Viktor Yushchenko.

Tujuan Viktor yang benar-benar ingin melepas Ukraina dari pengaruh Rusia dan lebih memihak kepada Barat, tidak membuat Rusia nyaman. 

Baca Juga: Dendam Sejak Perang Dunia I Jadi Alasan Kuat Rusia Serang Ukraina?

Kemudian, Rusia pun melakukan berbagai strategi, salah satunya filtrasi politik dalam negeri Ukraina. 

Strategi ini membuahkan hasil, yaitu pada tahun 2010, pemimpin oposisi yang pro Rusia, Viktor Yanukovych terpilih menjadi Presiden Ukraina. 

Namun, sejak Yanukovych terpilih menjadi presiden, hubungan antara Ukraina dengan NATO dan Amerika benar-benar dipenggal. Artinya Yanukovych benar-benar berpihak pada Rusia, dan ini membuat Presiden Vladimir Putin senang. 

Revolusi kembali terjadi tahun 2014, karena rakyat Ukraina tidak senang dengan keberpihakan Viktor Yanukovych pada Rusia. 

Baca Juga: Targetkan Volodymyr Zelensky, Ribuan Pasukan Rusia Berusaha Menembus Ibukota Ukraina, Kiev

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah