RINGTIMES BANYUWANGI – Perang masih belum menemui titik terang, sejumlah anak penderita kanker yang berlindung di ruang bawah tanah rumah sakit Ukraina sejak invasi berlangsung, kemungkinan besar tak bisa bertahan hidup jika perawatannya tak segera dilanjutkan.
Mengenai hal tersebut, tim medis pun menyampaikan para pasien kanker ini perlu dievakuasi secepatnya ke pusat spesialis, namun hal itu mustahil mengingat penembakan oleh pasukan Rusia masih masif di jalanan sekitar.
Kurangnya pasokan medis membuat dokter dan perawat saat ini hanya dapat memberikan bentuk dasar kemoterapi, yang jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan banyak anak.
Baca Juga: 5 Fakta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Selain Sebagai Komedian dan Bintang TV
“Anak-anak ini lebih menderita karena harus tetap hidup untuk melawan kanker, dan pertarungan mereka dengan penyakitnya bukan sesuatu yang bisa dijeda,” kata Dr Lesia Lysytsia kepada NBC News, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Metro.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Pilu Kondisi Anak-Anak Pengidap Kanker Terjebak di Perang Rusia dan Ukraina, Tim Medis Khawatir
Keresahan ini dilontarkan Lysytsia pada awak media dari ruang bawah tanah rumah sakit anak-anak terbesar di Kyiv, Okhmatdyt.
Dia menegaskan, jika perawatan kanker anak-anak terganggu lebih lanjut akibat perang, dapat dipastikan nyawa mereka takkan bisa diselamatkan.
Baca Juga: Korea Selatan Memberikan Izin Khusus kepada Warga Ukraina untuk Tetap Tinggal dan Memperpanjang Visa
Di Pusat Onkologi Regional Kyiv, beberapa pasien membutuhkan transfusi darah, hingga dokter harus melakukan tindakan ambil darah darurat dari para orang tua karena persediaan sangat sedikit.