Tim Medis Khawatir, Sejumlah Anak Pengidap Kanker Terjebak di Tengah Perang Rusia dan Ukraina

- 2 Maret 2022, 10:45 WIB
Di tengah perang dengan rusia yang tak kunjung usai, tim medis mengkhawatirkan kondisi sejumlah anak pengidap kanker yang terjebak.
Di tengah perang dengan rusia yang tak kunjung usai, tim medis mengkhawatirkan kondisi sejumlah anak pengidap kanker yang terjebak. /Tangkap layar Instagram @ukraine_defence

RINGTIMES BANYUWANGI – Perang masih belum menemui titik terang, sejumlah anak penderita kanker yang berlindung di ruang bawah tanah rumah sakit Ukraina sejak invasi berlangsung, kemungkinan besar tak bisa bertahan hidup jika perawatannya tak segera dilanjutkan. 

Mengenai hal tersebut, tim medis pun menyampaikan para pasien kanker ini perlu dievakuasi secepatnya ke pusat spesialis, namun hal itu mustahil mengingat penembakan oleh pasukan Rusia masih masif di jalanan sekitar. 

Kurangnya pasokan medis membuat dokter dan perawat saat ini hanya dapat memberikan bentuk dasar kemoterapi, yang jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan banyak anak.

Baca Juga: 5 Fakta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Selain Sebagai Komedian dan Bintang TV

“Anak-anak ini lebih menderita karena harus tetap hidup untuk melawan kanker, dan pertarungan mereka dengan penyakitnya bukan sesuatu yang bisa dijeda,” kata Dr Lesia Lysytsia kepada NBC News, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Metro. 

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Pilu Kondisi Anak-Anak Pengidap Kanker Terjebak di Perang Rusia dan Ukraina, Tim Medis Khawatir 

Keresahan ini dilontarkan Lysytsia pada awak media dari ruang bawah tanah rumah sakit anak-anak terbesar di Kyiv, Okhmatdyt. 

Dia menegaskan, jika perawatan kanker anak-anak terganggu lebih lanjut akibat perang, dapat dipastikan nyawa mereka takkan bisa diselamatkan.

Baca Juga: Korea Selatan Memberikan Izin Khusus kepada Warga Ukraina untuk Tetap Tinggal dan Memperpanjang Visa

Di Pusat Onkologi Regional Kyiv, beberapa pasien membutuhkan transfusi darah, hingga dokter harus melakukan tindakan ambil darah darurat dari para orang tua karena persediaan sangat sedikit. 

Ada lebih banyak persediaan di sebuah pusat medis di Lviv, di Ukraina barat, tetapi mengingat situasi keamanan yang kacau, kemungkinan besar akan sangat sulit untuk sampai ke sana. 

Kendati tak punya banyak pilihan, seluruh petugas medis berupaya keras untuk bisa mengantarkan anak-anak yang harus segera dievakuasi ke pusat.

Baca Juga: Lebih Kaya dari Bill Gates? Simak Misteri Kekayaan Sang Presiden Rusia, Vladimir Putin 

Anak-anak dengan status penyakit yang paling gawat akan dikirim ke Polandia di mana mereka telah dijanjikan perawatan medis dengan peralatan yang lengkap. 

Selasa, 1 Maret 2022, 14 pasien kanker yang paling rentan dimasukkan diantar ke Lviv dan 20 lainnya akan bergabung dengan mereka menggunakan bus sebelum dikawal ke perbatasan Polandia oleh polisi. 

Meskipun lebih aman di Liviv daripada Kyiv, Ahli Onkologi Pediatrik di Pusat Medis Anak Khusus Ukraina Barat, Dr Roman Kizyma, mengatakan sirine bom masih berbunyi setiap beberapa jam.

Baca Juga: Selamatkan Diri dari Konflik dengan Rusia, Ribuan Warga Ukraina Melintasi Perbatasan Polandia

Dia menambahkan bahwa petugas medis berusaha membuat tragedi tampak seperti permainan untuk meredakan syaraf anak-anak. 

Petugas berinisiatif memainkan game ‘tangkap penjahat’ kemudian menyuruh pasien-pasien kecil tersebut lari ke 'penjara bawah tanah' saat alarm berbunyi. 

Selain situasi perang yang berpotensi menimbulkan trauma, dirinya juga mengaku didera kekhawatiran rumah sakit Polandia akan segera kelebihan beban.

Baca Juga: Telepon Jadi Senjata Volodymyr Zelensky Demi Ukraina, Pemimpin Barat: Kami Kagum Padanya

“Namun tim kami bertekad untuk tetap tinggal. Jika kita pergi dari sini, banyak anak yang sudah kami rawat sejak lama akan mati begitu saja,” ucapnya.(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)*** 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah