RINGTIMES BANYUWANGI - Usai pasukan militernya melakukan invasi ke Ukraina, kini dilaporkan pengecer di Rusia akan membatasi penjualan bahan makanan penting untuk membatasi spekulasi pasar gelap dan memastikan keterjangkauan harga.
Pemerintah Rusia mengatakan hal tersebut pada hari ini, Minggu, 6 Maret 2022, karena sanksi yang diterima atas serangan militer Moskow ke Ukraina mulai terasa.
Bahkan Kementerian perdagangan dan industri di pun Rusia mengatakan, selama akhir pekan ada kasus di mana bahan makanan penting sudah ludes diborong dalam jumlah banyak lalu dijual kembali.
Baca Juga: Jika Terus Melawan, Presiden Rusia, Vladimir Putin Ancam Hilangkan Status Negara Ukraina
Oleh karena itu, organisasi perdagangan yang mewakili pengecer telah mengusulkan agar pengecer diizinkan untuk membatasi volume barang tertentu untuk dijual kepada individu pada satu waktu.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Rusia Mulai Merasakan Sanksi Pahit, Pengecer Mulai Batasi Penjualan Bahan Makanan
"Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Kementerian Pertanian mendukung inisiatif organisasi perdagangan," kata rilis tersebut dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya.
Melanjuti usulan tersebut, organisasi perdagangan tersebut akan menyusun kebijakan terkait pembatasan penjualan itu.
Baca Juga: Viral, Video Masyarakat Ukraina Hadapi Pasukan Rusia yang Bersenjata Lengkap dengan Tangan Kosong
Barang-barang penting, yang harganya tunduk pada kontrol negara, antara lain termasuk roti, beras, tepung, telur, dan daging, serta produk susu pilihan.