Hal itu guna mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM.
Adapun sejumlah strategi efisiensi tersebut antara lain dengan memaksimalkan penggunaan minyak mentah dalam negeri, dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk menghemat biaya energi.
Pararel juga dilakukan peningkatan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.
Strategi lainnya dengan mengeluarkan kebijakan yang dilakukan secara selektif dalam penyesuaian harga produk untuk BBM nonsubsidi tertentu.
Antara lain Pertamax Series dan Dex Series, yang porsi konsumsinya hanya sekitar 15 persen dari total konsumsi BBM nasional.
Fajriyah menjelaskan pertimbangan tersebut dilakukan karena jenis BBM ini dinilai sebagian besar dikonsumsi oleh kalangan konsumen mampu, atau pemilik kendaraan pribadi jenis menengah ke atas.
Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu, Pakar: Tidak Ada Ruang Memperpanjang Masa Jabatan
Ke depannya, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan secara rutin dengan mengikuti harga pasar sesuai ketentuan pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 62 tahun 2017.
"Pertamina sangat berhati-hati dalam menetapkan harga. Namun kami yakin segmen konsumen ini telah merasakan manfaat BBM berkualitas yang lebih hemat dan lebih baik untuk perawatan mesin kendaraan, sehingga dapat menerima harga yang selama ini tetap sangat kompetitif dibandingkan produk yang sejenis lainnya," ujar Fajriyah, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***(Yudianto Nugraha/Pikiran-Rakyat.com)