Sekolah Bisnis dan Manajamen ITB Hentikan Proses Pembelajaran, Mahasiswa Diminta Belajar Mandiri

- 10 Maret 2022, 06:30 WIB
Sekolah Bisnis dan Manajamen (SBM) ITB akan mengehentikan proses belajar mengajar dan meminta mahasiswa belajar secara mandiri.
Sekolah Bisnis dan Manajamen (SBM) ITB akan mengehentikan proses belajar mengajar dan meminta mahasiswa belajar secara mandiri. /itb.ac.id

RINGTIMES BANYUWANGI - Hari ini Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB mengumumkan tidak akan beroperasi seperti biasanya. 

Lalu ada kemungkinan pembelajaran Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB dihentikan dan tidak menerima mahasiswa lagi di semester selanjutnya. 

Pengumuman terkait Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB tidak beroperasi kembali dikatakan oleh Forum Dosen SBM ITB. 

Baca Juga: Alasan Dibalik Penolakan AS Terhadap Pengiriman Pesawat ke Ukraina dari Polandia

Sebagaimana yang dilansir dari laman Antara News pada Rabu, 9 Maret 2022, Jann Hidajat selaku perwakilan FD SBM ITB membenarkan hal tersebut dalam pers Humas SBM ITB. 

Jann mengatakan proses pembelajaran tidak akan dilaksanakan secara luring ataupun daring, dan mahasiswa diminta untuk belajar secara mandiri.   

Lalu dia juga menambahkan kalau keputusan tersebut telah dibuat dengan berbagai pertimbangan yang mana tidak akan menambah mahasiswa lagi saat kondisi sudah normal kembali. 

Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina Harga Minyak Mentah Dunia Kian Melonjak, Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Naik

Hal tersebut bisa terjadi karena kebijakan rektor ITB saat ini tidak bisa sejalan dengan standar internasional SBM yang selama ini sudah lama diterapkan. 

Jann juga menjelaskan masalah ini juga berasal dari Rektor ITB Reini Wirahadikusumah yang mencabut hak swakelola SBM tanpa sepengetahuan serta persetujuan pihak yang berkepentingan. 

Sehingga adanya konflik berkepanjangan itu banyak jajaran dekanat SBM ITB memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri kepada rektor, seperti Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Reza A Nasution dan Wakil Dekan Bidang Akademik Aurik Gustomo. 

Permasalahan pencabutan hak swakelola SBM juga telah dilakukan berbagai cara penyelesaian, seperti mengadakan pertemuan Forum Dosen SBM ITB pad 4 Maret 2022 dengan Rekor serta Wakil Rektor. 

Baca Juga: Rusia Terbitkan Daftar Resmi Negara Bagian yang Dianggap ‘Tidak Bersahabat’, Mana Saja?

Namun sayangnya pertemuan itu tidak membuahkan hasil, sehingga dari permasalahan tersebut membuat Rektor tidak lagi mengakui dasar pendirian SBM yang tertuang dalam SK Rektor ITB Nomor 203/2003.

Maka pencabutan swakelola secara otomatis mematikan jiwa sekaligus prestasi yang telah diperoleh SBM ITB dalam tingkat internasional. 

Dari juga bisa dilihat bagaimana cara kerja Rektor ITB yang membuat peraturan tanpa membuka diskusi ataupun persetujuan dari pihak yang terkait, serta tidak mengikuti prinsip yang sudah diatur dalam Statuta ITB.

Tapi pihak SBM juga masih mempertimbangkan keputusannya dan sedang proses diskusi bersama pihak terkait lainnya.

Diskusi masih terus dilanjutkan dengan harapan bisa menyelesaikan masalah tersebut supaya tidak menimbulkan dampak buruk dikemudian harinya.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah