Meski begitu, ia juga memproduksi bakwan, tahu goreng dan beberapa olahan gorengan lainnya.
Biasanya setelah produknya selesai, ada sejumlah pedagang gerobakan yang mengantri untuk menjajakan hasil olahannya tersebut.
Pedagang gerobakan ini umumnya lebih dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan 'wayae', karena mereka seringkali menyebutkan kata itu setiap kali berkeliling.
Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Rogojampi Banyuwangi Merangkak Naik
Menurut penuturan Rosidah, dulu, para pedagang yang bekerja sama denganya sekitar 50 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, kini hanya tersisa 10 orang saja.
Diketahui para pedagang tersebut mulai menjajakan dagangannya antara jam 11.00 atau jam 12.00 WIB.
"Di sini kan jam 12 sudah jalan semua, kalau kasep ya ditinggal, ndak bisa ditunggu, karena penjualannya nanti nggak laku," ujar Rosidah dalam keterangannya Jumat, 25 Maret 2022.***