Sementara komentar mata uang Kuroda yang memberikan beberapa dukungan terhadap yen justru memberikan realitas saham masih mengalami penurunan terbesar sejak 7 Maret, dengan Indeks Topix turun 2,2 persen.
Bahkan pebisnis yang giat menggunakan yen seperti bisnis elektronik dan industri pembuat mobil semakin mengalami hari-hari yang buruk.
Kepala strategi di Resona Asset Management Co. Mamoru Shimode turut serta berkomentar bahwa saham juga sedang sensitif terhadap ekonomi global yang dijual akhir-akhir ini.
Dampak Ekonomi
Kuroda berjanji pada hari Senin untuk segera bekerja sama dengan pemerintah.
Namun meskipun begitu, berdasarkan survei dari Bloomberg turunnya mata uang yen Jepang diperkirakan akan berdampak pada beragam ekonomi domestik.
Jika penurunan ini terus berlanjut, akan ada kemungkinan akan meningkatkan tekanan kepada ekonomi tetangga Asia, seperti China dan Korea Selatan karena diprediksi akan adanya penekanan anggaran rumah tangga tetapi tetap menerobos dorongan untuk ekspor.***