Acara yang digelar pada 13-14 Juni 2022 itu secara total diikuti oleh 75 peserta yang terdiri atas warga belajar PKBM, masyarakat umum, dan para penyandang disabilitas.
Suratno, Plt Kepala Dinas Pendidikan mengatakan sengaja memilih pelatihan mencukur rambut karena dianggap pelatihan yang paling murah dan mudah dilakukan.
Baca Juga: Upaya Penyelundupan Handphone dalam Kue Tart Berhasil Digagalkan Petugas Lapas Banyuwangi
Di samping itu peluangnya dianggap cukup menjanjikan karena melihat saat ini permintaan mencukur rambut sedang bagus di pasar.
Di dalam kegiatan pelatihan itu, para peserta akan diberikan ilmu mulai dari seluk beluk menjalankan usaha jasa cukur rambut, kesempatan untuk praktik langsung ilmu mencukur rambut dengan dampingan para narasumber yang berpengalaman, serta mendapatkan seperangkat alat cukur rambut.
Suratno menambahkan pelatihan keterampilan kerja ini digelar dalam rangka pelaksanaan pendidikan terapan yang merupakan bagian dari pendidikan kesetaraan.
Baca Juga: Jelang Operasi Patuh Semeru 2022, Polresta Banyuwangi Gelar Apel Pasukan Jelaskan Sasaran Operasi
Adapun narasumber yang didatangkan adalah jebolan dari pengelola lembaga kursus dan pelatihan (LKP) barbershop yang telah memiliki cabang di seluruh Indonesia.
Suratno menambahkan meskipun pelatihan ini hanya dua hari dilakukan secara tatap muka, peserta tidak akan dilepas setelahnya. Selanjutnya, mereka akan diberi bimbingan dan dibina secara berkesinambungan secara online.
Hakim, seorang penyandang tuna rungu sangat menyambut kegiatan pelatihan ini.