“Kalau cuaca baik dan ikan melimpah, biasanya pulang membawa puluhan ton. Sebaliknya, bisa saja kami merugi kalau ternyata pulang tidak membawa apa-apa,” lanjut Veril.
Dalam berlayar, selain tenaga juga dibutuhkan biaya. Setiap sekali berangkat, perahu besar mengeluarkan modal awal untuk biaya transport sekitar Rp2 juta. Oleh karena itu, mereka berusaha selektif agar selamat dan tidak merugikan.
Baca Juga: Wamendag Apresiasi Langkah Banyuwangi Digitalisasi Transaksi di Pasar
Kelangkaan ikan tentunya berpengaruh pada harga pasar. Dalam kategori mahal, ikan sudah dibanderol cukup mahal dari pengepul.
“Ya kalau ikan seperti jenis lemuru, harga mahalnya sekitar Rp8.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Kalau lagi murah justru jauh di bawah itu,” ungkap Veril.
Dampak perubahan iklim yang dialami masyarakat pesisir cukup berpengaruh pada kondisi perekonomian. Mereka harus rela mengeluarkan tabungan demi bertahan hidup.***