Sungguh Mengesankan, Abdi Negara Ini Kerap Bantu BPJS Kesehatan Dalam Menyampaikan Program JKN

- 6 September 2022, 13:00 WIB
Salah satu abdi negara pria kelahiran Kabupaten Tuban Jawa Timur kerap bantu BPJS dalam menyampaikan progam JKN di bawah kaki Gunung Ijen.
Salah satu abdi negara pria kelahiran Kabupaten Tuban Jawa Timur kerap bantu BPJS dalam menyampaikan progam JKN di bawah kaki Gunung Ijen. /BPJS Kesehatan Banyuwangi

Ia melakukan hal tersebut karena ia merasa tidak tega jika mereka tidak memiliki kartu JKN dan harus membayar umum.

Lebih lanjut, ia selalu berpesan kepada masyarakat agar segera mendaftarkan semua keluargnya menjadi peserta JKN agar disaat sakit, semuanya bisa ditanggung biaya pengobatannya oleh JKN.

“Jika saya melihat kartunya aktif, saya merasa senang dan tenang, karena pasiennya ga perlu lagi memikirkan biaya. Yang menjadi hal paling tidak enak itu adalah ketika pasien harus dirawat inap dan ternyata dia belum terdaftar sebagai peserta JKN. Saya selalu menyarankan mereka untuk segera mendaftar JKN,” ungkapnya.

Meskipun jauh dari pusat kota dan rumah sakit rujukan, Sapto dan rekan-rekan puskesmas lainnya tidak pernah beralasan untuk tidak melayani. Bahkan, hal itu harus tetap mereka jalani karena sudah menjadi tanggung jawabnya.

“Puskesmas Sempol ini jauh dari pusat kota, selain itu jalannya ini berkelok dan terjal, waktu tempuhnya kalau harus dirujuk yaitu sekitar dua jam lebih. Selain itu, masyarakat yang berada di wilayah jampit harus datang ke puskesmas dengan penuh perjuangan karena jarak mereka yang sangat jauh dengan kondisi jalan yang tidak seperti jalan di perkotaan,” ujar ayah dua anak tersebut.

Baca Juga: Kendalikan Hama Tikus, Pemkab Banyuwangi Fasilitasi 342 Rumah Burung Hantu

Selain terlibat dalam mensosialisasikan Program JKN, ia juga memiliki kisah tentang anaknya yang berhasil melakukan operasi hidrosefalus, penyakit merupakan kondisi dimana adanya tumpukan cairan di dalam rongga jauh di dalam otak yang menyebabkan kerusakan otak yang ditandai dengan pembesaran kepala pada bayi.

“Anak saya yang kedua harus operasi di kepalanya karena menderita hidrosefalus, operasinya berjalan sebanyak tiga kali di rumah sakit dan alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Tentunya semua itu berkat JKN yang sudah menanggung semua biaya operasi serta kerja yang baik dari dokter sehingga anak saya bisa sembuh,” tutunya dengan mata berkaca-kaca.

“JKN ini sangat membantu saya sekali. Saya tidak bisa membayangkan jika harus pakai biaya sendiri, sudah berapa rupiah yang dikeluarkan untuk bisa sembuh dari penyakit itu,” kata Sapto sembari mengeluskan tangan ke dadanya.

Sapto menambahkan, selain pengobatan anaknya yang kedua, anaknya yang pertama juga harus masuk rumah sakit karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah