Network
RINGTIMES BANYUWANGI, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Mujito mengajak seluruh stakeholder untuk bahu-membahu dalam upaya mitigasi bencana. Sebab, ada 16 jenis ancaman bencana di Kabupaten Banyuwangi.
“Bagaimana kita bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi bencana,” kata Mujito dalam acara Gesah Bareng Relawan di halaman kantor BPBD Jalan Agung Suprapto No 71 Banyuwangi pada Rabu pagi, 4 Januari 2023.
Mujito mengajak relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah Banyuwangi selatan untuk mengecek jalur evakuasi tsunami. Jika ada rambu-rambu atau anda-tanda penunjuk arah evakuasi tsunami yang roboh atau rusak, maka harus segera diperbaiki.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Melanda Banyuwangi, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Begitu juga Destana di wilayah utara harus memperbaiki jalur evakuasi bencana di daerahnya. “Cek lagi jalur evakuasi kita, jangan sampai waktu bencana tidak siap,” pesan Mujito.
Selain Mujito, ada tiga narasumber lain dalam acara Gesah Bareng Relawan tersebut. Mereka adalah Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setia Budi, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Banyuwangi Mahbub Junaidi, dan Abdillah Baraas, ketua harian Ijen Geopark.
Gesah yang diakhiri dengan acara makan nasi tumpeng itu dihadiri puluhan perwakilan relawan dari berbagai unsur.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Penyebrangan ASDP Ketapang Meningkat Tajam
Ada Ambulance Rescue Banyuwangi, Agen Informasi Bencana BPBD Jatim, Bagana, Barack, dan LPBI NU. Selain itu, 19 perwakilan Destana, FPRB, Tagana, Senkom, RAPI, Orari, Ijen Geopark, PKBM At Taubah, relawan TRC BPBD Kabupaten Banyuwangi, dan relawan TRC Genteng. Tak ketinggalan, beberapa relawan dari unsur media massa.
Sementara itu, Koordinator Pos Basarnas Wahyu Setia Budi mengaku senang karena menutup tahun 2022 dengan kejadian kecelakaan (Laka) yang minim.
