Suhu Air Kawah Naik, Status Gunung Ijen Level Waspada

- 7 Januari 2023, 20:31 WIB
Foto kawah ijen pada kondisi normal, Namun Badan Geologi resmi mengumumkan kenaikan level aktivitas Gunung Ijen menjadi waspada (level II).
Foto kawah ijen pada kondisi normal, Namun Badan Geologi resmi mengumumkan kenaikan level aktivitas Gunung Ijen menjadi waspada (level II). /Twitter @bikinlaparmata

RINGTIMES BANYUWANGI- Badan Geologi resmi mengumumkan kenaikan level aktivitas Gunung Ijen yang semula Normal (level I), naik menjadi Waspada (level II) pada Sabtu, 7 Januari 2023 pukul 14.00 WIB.

Hal ini berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental yang didapati adanya peningkatan suhu air di kawah Gunung Ijen.

“Suhu air danau kawah pada bulan Desember 2022 terukur 16°C. Pada tanggal 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukkan suhu air kawah meningkat menjadi 45,6°C,” tertulis pada surat yang ditandatangani Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

Baca Juga: TPA Blimbingsari, Banyuwangi: Tumpukan Sampah yang Menghasilkan Rezeki

Selanjutnya juga dijelaskan bahwa warna air danau kawah berwarna hijau muda, yang mana asap solfatara putih tebal dengan tekanan lemah sampai sedang serta bau gas belerang yang tercium kuat.

Pengamatan juga menghasilkan pantauan gempa yang umumnya fluktuatif atau naik turun namun terjadi kecenderungan peningkatan pada gempa permukaan atau pada kedalaman dangkal.

Dalam suratnya, Badan Geologi juga memaparkan hasil evaluasi serta potensi bahaya diantaranya peningkatan aktivitas vulkanik yang tandai dengan meningkatnya kejadian gempa hembusan dan gempa vulkanik dangkal terjadi sejak bulan Juli 2022.

Baca Juga: TPA Blimbingsari Menjadi Solusi Pengelolaan Sampah di Banyuwangi

Peningkatan aktivitas di Kawah Ijen seringkali ditandai oleh perubahan warna air danau kawah dari hijau menjadi hijau keputih-putihan.

Hal tersebut terjadi akibat naiknya endapan dari dasar danau ke permukaan oleh adanya tekanan gas yang kuat dari dasar danau.

Suhu air kawah Ijen juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan/konsentrasi gas yang keluar dari dasar danau.

Baca Juga: Inovasi Produk Pertanian, Anak Muda Pesanggaran Coba Menyelamatkan Petani Buah Naga

Pada kondisi tersebut biasanya gelembung-gelembung gas di permukaan air kawah akan muncul.

Sementara itu, potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari meningkatnya aktivitas vulkanik di Gunung Ijen saat ini adalah gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

Badan Geologi pun meminta masyarakat di sekitar Gunung ijen serta wisatawan dan penambang belerang agar tak mendekati kawah dalam radius 1,5 km dari bibir kawah.

Baca Juga: Jokowi Akan Hadiri Festival Islam Nusantara di Banyuwangi, Simak Rangkaian Kunjungannya

Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait pun diminta untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik.

“Jika tercium bau gas sulfur/belerang yang menyengat/pekat, maka masyarakat agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut),” himbau Badan Geologi.

Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten, dan BKSDA juga diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi (PVMG).***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah