Peringatan Satu Abad NU, Santri Mambaul Huda Tampilkan Lalaran Alfiyah Kolosal

- 10 Januari 2023, 12:55 WIB
Shalawat dan Festival Tradisi Islam Nusantara menampilkan berbagai pertunjukkan, diantaranya persembahan lalaran alfiyah kolosal.
Shalawat dan Festival Tradisi Islam Nusantara menampilkan berbagai pertunjukkan, diantaranya persembahan lalaran alfiyah kolosal. /Fitri Anggiawati / Ringtimes Banyuwangi


RINGTIMES BANYUWANGI- Shalawat dan Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada 9 Januari 2023 melibatkan ribuan peserta untuk berbagai tampilan pertunjukan. 

Di antaranya adalah persembahan penampilan lalaran alfiyah kolosal yang diikuti oleh lima Pondok pesantren (Ponpes) di Banyuwangi.

Pesantren-pesantren tersebut yakni Darussalam (Blokagung), Mambaul Huda (Krasak-Tegalsari), Mabadiul Ihsan (Karangdoro-Tegalsari), Roudlotus Salam (Glenmore), dan Manbaul Ulum (Berasan, Muncar).

Baca Juga: Hadiri Harlah NU, Jokowi Ajak Umat Lestarikan Budaya Nusantara

“Jumlah santri yang mewakili pondok kami ada 50 santri putri dan 75 santri putra,” ungkap Disa yang merupakan Koordinator Pondok Pesantren Mambaul Huda kepada Ringtimes Banyuwangi pada 9 Januari 2023. 

Ia juga mengungkap bahwa dirinya dan teman-temannya menjadi penampil mewakili sekolah dengan persiapan yang singkat karena baru mendapatkan pengumuman seleksi pada 20 Desember 2022.

Seluruh siswa ingin menjadi bagian dari penampil lalaran alfiyah kolosal dan disebutnya cukup menyita waktu.

Baca Juga: Bersarung Hijau, Jokowi Tiba di Banyuwangi

Lalaran alfiyah adalah buku syair berirama yang dihafalkan dan terdiri dari beberapa bab atau nadhom. 

Jumlah lalaran yang ditampilkan untuk acara Sholawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara sebanyak empat bab.

Pembacaan lalaran diawali dengan santri putra kemudian diteruskan dengan santri putri sehingga proses lalaran dibaca secara bergantian.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Bali yang Dapat Membuat Anda Healing

Persiapan lalaran alfiyah oleh keseluruhan peserta sebelumnya telah diadakan di Pondok Pesantren Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.

Total sebanyak 500 santri terlibat dalam pertunjukan lalaran alfiyah kolosal ini dengan persiapan hanya 10 hari.

Persiapan singkat tersebut juga beberapa kali mengalami revisi dan perubahan, diantaranya yang sebelumnya dijadwal membaca 10 nadhom, kemudian 5 nadhom, dan berakhir 4 nadhom karena durasi yang pendek. 

Baca Juga: 7 Negara dengan Biaya Hidup Termurah, Cocok Jadi Destinasi Wisata

“Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bisa tampil di depan presiden dalam acara satu abad NU,” katanya. 

Ratusan santri Mambaul Huda datang ke Stadion Diponegoro Banyuwangi pada pukul 13.00 WIB dengan antusiasme tinggi. 

Meski dengan persiapan yang tergolong singkat, para remaja tersebut mampu tampil dengan baik dan memukau ribuan peserta yang hadir. 

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Bersejarah yang Hits di Jogja, Malioboro Nomor Satu

Bahkan salah satu penampil lalaran alfiyah kolosal mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo dengan diberikan sepeda karena lantunan merdunya.***

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah