Abai Membangun Branding, Sebabkan Mundurnya Kualitas Sekolah

1 September 2021, 16:53 WIB
Abai dalam membangun sebuah branding menjadi salah satu penyebab mundurnya kualitas suatu lembaga khususnya sekolah. /Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sekolah yang dikelola dengan sistem pengelolaan yang baik mampu mengoptimalkan semua potensi terbaik yang dimiliki menuju visi yang telah ditetapkan.

Ada dua kata kunci dalam pengembangan lembaga pendidikan, pertama pengelolaan dan yang kedua visi.

Banyak sekolah yang masih abai, sehingga seluruh aktivitas yang ada didalamnya terjebak dengan ritual pengulangan hal yang sama.

Ibaratnya seperti jalan di tempat dan belum mampu melihat dengan jelas bahwa ternyata sekolah mempunyai semua persyaratan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lembaga maju professional serta memiliki daya saing yang tinggi.

Baca Juga: Pentingnya Sebuah Branding bagi Sekolah, Mengapa?

Pengelolaan

Ada kaedah marketing, selling dan branding dalam dunia pengelolaan perusahaan yang bisa diadopsi dalam manajemen sekolah.

Marketing memiliki makna sebuah proses yang terencana untuk mengenalkan serta mengedukasi masyarakat akan keberadaan madrasah.

Menciptakan demand (kebutuhan) dan merubah masyarakat yang sedari awal tidak tahu menjadi tahu, apa keunggulan dan hal khas yang dimiliki madrasah. Hasil akhir dari proses marketing ini adalah popularitas sekolah menjadi naik signifikan.

Selling bermakna sebuah proses yang disengaja merubah dari masyarakat yang tahu tentang keunggulan sekolah, selanjutnya mau memilihnya sebagai tempat menyekolahkan anak.

Baca Juga: Merubah Cara Pandang, Strategi Tepat Sekolah Memenangkan Pandemi

Titik tekan selling ada pada proses merubah dari kondisi popular menjadi electable, dari posisi dikenal menjadi layak untuk dipilih. Dan ujungnya ada pada rasa rela hati masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

Bahasan detail tentang marketing dan selling inshaAllah akan ditulis terpisah di bagian tulisan lainnya.

Ada ketertarikan kuat membahas lebih detail kaedah ketiga dalam dunia pengelolaan yang dijelaskan sebelumnya.

Branding atau school branding. Ia adalah sebuah proses menjadikan madrasah sangat addicted, menjadikan masyarakat kecanduan dengan layanan terbaik di madrasah. Membuat tiap siswa dan juga keluarga siswa mereferensikan madrasah ke semua akses komunikasi yang dimiliki.

Baca Juga: Memahami Level Energi Sekolah dari Riset 20 Tahun Peneliti Barat

Branding Membangun Makna

Apa yang dibangun dari proses branding?

Branding menjadi mesin yang membangun makna. Jika gagal membangun makna atau tidak membangun makna maka pihak di luar madrasah yang akan memberikan makna.

Permasalahan bisa muncul disini, beruntung jika maknanya bagus, yang dalam terminology branding disebut Brand Heaven.

Tapi bagaimana jika ternyata makna yang terbangun justru makna yang buruk atau brand hell.

Sebagai sebuah proses, branding dilakukan dengan sengaja dan terus menerus serta direncakan. 

Pernahkah berfikir menjawab pertanyaan dibawah ini:

Apa yang masyarakat katakan tentang madrasah yang saat ini anda ada didalamnya? Saat kata "sekolah terbaik" diucapkan, apakah lembaga pendidikan anda yang mucul untuk disebut namanya?

Berapa persen tingkat kepuasan internal dewan guru dan karyawan atas madrasah anda? Apa tiga kata yang disebut saat sekolah anda diperdengarkan?

Baca Juga: 3 Cara Terbaik Membangun Sekolah, Salah Satunya School Branding

Silahkan empat pertanyaan diatas diuji ke tim internal seperti dewan guru, siswa, walimurid dan juga yayasan.

Catat dan lakukan perenungan atas semua jawaban yang diberikan. Kemudian bandingkan dengan gambar ideal sekolah dalam benak anda.

Sekali lagi penulis ulang kalimat yang sama, bandingkan jawaban diatas dengan gambar ideal madrasah dalam benak anda.

Makna terletak dalam benak. Benak yang dimaksud disini adalah fikiran atau mind.

Jadi peperangan sesungguhnya dari proses pembangunan madrasah bukan terletak pada bangunan fisik saja namun justru ada mada mencipta makna yang terbaik di benak masyarakat akan keberadaan sekolah.

Ambil contoh kesuksesan yang telah dibangun oleh Madrasah Insan Cendekia. Di jejaring kementrian agama seluruh Indonesia, ia menjadi buah bibir yang terbaik.

Baca Juga: Ilmu Branding untuk Sekolah Antara Perusahaan dan Lembaga Pendidikan, Apakah Ada?

Padahal bisa jadi kita belum pernah berkunjung kedalamnya. Itulah keajaiban branding. Mampu mencipta makna meski tanpa pernah bersua.

Mulai saat ini dan seterusnya, kesadaran untuk fokus pada pembangunan makna madrasah di benak publik atau masyarakat.

Bukan hanya fokus pada pembangunan fisik semata. Energi dan perhatian harus benar-benar dikalikan untuk dua bangunan diatas. Keduanya butuh diberikan perhatian yang sama. Temukan makna madrasah anda!

Temukan keunggulan yang tak dimiliki oleh madrasah lain! Bangun Clarity dan positioning yang jelas yang membedakan sekolah anda dengan yang lain! Tajamkan Visi!

Jika semua sudah ditemukan, bangunlah tim yang solid yang mampu dan mau menerima distribusi amanah memikul beban menuju bangunan makna sekolah sesuai dengan ciri ideal dibenak anda semua.

Penulis teringat nasihat seorang Guru, bahwa semua ikhtiar yang dilakukan semata-mata upaya untuk memantaskan diri mendapat keridhoan dan pertolongan Allah SWT.

Wilayah ikhtiar ini ada dalam ranah proses, proses terbaik mengundang hasil akhir terbaik yang kita mohonkan kepada Sang Pemilik Kehidupan.

Penutup, mari bersama kita masuki ayat ini, "apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS ali Imron ayat 159)***

Mas Rofi'
CEO SmartGen Indonesia
Praktisi School Branding Strategy
Certified ESQ 3.0 Coach

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler