Lam Yahsya Illa Corona

- 14 April 2020, 11:05 WIB
VIRUS corona memasuki sel dilihat dari mikroskop elektron
VIRUS corona memasuki sel dilihat dari mikroskop elektron /PR Depok

Oleh Dr. Masi Sitanggang*

Covid-19 telah menunjukkan ketangguhannya menguasai dunia. Tapi, mengapa masjid yang harus ditutup?. Bersiaplah bila serangan dilanjutkan dalam bentuk lain.

Bala tentara Covid-19 telah membuktikan ketangguhannya. Dalam waktu hanya berbilang pekan –dari Wuhan di China, menyerang hampir semua negara di dunia. Negara-negara besar yang selama ini menyombongkan kekuatan materinya, takluk tak berdaya.

Belum satu pun negara yang mampu melakukan perlawanan. Yang bisa dilakukan cuma menghindar: cuci tangan yang bersih dan isolasi diri. Karena itu kata lock down jadi sangat popular. Negara-negara ditutup, tidak membolehkan warganya bepergian ke luar negeri –terutama negeri yang telah terserang, dan membatasi masuknya orang luar negeri.

Kota-kota ditutup, orang-orang tak boleh keluar atau masuk kota. Rumah-rumah ditutup, penghuninya tidak keluar kecuali sangat mendesak. Tempat-tempat keramaian ditutup. Hebatnya lagi, masjid pun lock down!.

Baca Juga: UPDATE: Italia Catat Kematian Harian Terendah COVID-19 Sejak 19 Maret

Kita belum tahu persis, apakah Covid-19 berdiri sendiri atau merupakan “pasukan bayaran”. Kecepatan menyebar –yang jauh melebihi pandemi apa pun yang pernah ada di dunia, publikasi detail dan massive dari seluruh pelosok dunia yang terserang –yang menanamkan rasa ketakutan, dan perhatian dunia yang sangat besar terhadap personalan ini memang mengundang kecurigaan bahwa pasukan Covid-19 memiliki tuan.

Angka kematian yang disebabkan Covid-19 sebenarnya terbilang kecil, Cuma 3-4 persen di dunia. Bandingkan, misalnya, dengan angka kematian akibat TBC –penyakit menular yang juga menyerang saluran pernafasan dan paru.

Laporan WHO terbaru menyebutkan, angka kematian akibat TBC mencapai 23 persen dan Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Cina dan India. Tidak kurang dari 301 orang Indonesia meninggal akibat TBC setiap hari dan 842 ribu orang setiap tahun.

Tetapi penyaklit menular yang lebih mematikan ini tidak menimbulkan kehebohan seperti sekarang, tidak dipublikasi semasif Covid-19 dan tidak pula sampai me–lock down masjid.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: hajinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x