Biografi Boden Powell, Sejarah Kepanduan Dunia

29 Juli 2020, 09:30 WIB
Gerakan_Pramuka_logo /

RINGTIMES BANYUWANGI - Sejarah atau asal mula kepanduan tidak dapat dipisahkan dari dari penemunya yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Beliaulah yang mendirikan gerakan Kepanduan Dunia pertama kali.

Pramuka yang kita kenal di Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang didirikan oleh Baden-Powell.

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1, juga dikenal sebagai BP, bipi atau Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan.

Baca Juga: Film Pertama di Indonesia: Loetoeng Kasaroeng Diangkat dari Pantun Sunda

BP lahir di Kota London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857, ia dilahirkan dari pasangan Prof. Domine Baden Dan Henrietta Grace Smith.

BP dilahirkan dalam keluarga besar  dan memiliki 9 saudara, mereka bertambah akrab sepeninggal ayahnya yang meninggal pada  tanggal 11 Juni 1860.

Pada usia 3 tahun BP sudah menjadi anak yatim, sehingga sejak usia sangat muda BP dituntut untuk dapat hidup mandiri.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, ibunya mengirim BP ke sekolah di Charterhouse School pada tahun 1870. Pada usia 19 tahun BP menyelesaikan sekolahnya di Charterhouse dan bergabung dengan dinas kemiliteran atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smith.

Baca Juga: Peristiwa 29 Juli: Operasi Pengeboman Pertama TNI AU

Pengalaman BP di kemiliteran inilah yang banyak mempengaruhi perkembangan kepanduan Inggris.

BP bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Afghanistan, Zulu, dan Ashanti.

Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899).

Selama bertugas di Afrika. BP banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. BP mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur", Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian BP.

Baca Juga: Iran vs AS, Iran Menembakkan Misil ke Kapal Induk AS, Ternyata Hanya Latihan Tempur

Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, ia dipromosikan menjadi mayor jendral.

Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".

BP mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan. Perkemahan pertama tersebut diikuti oleh 20 orang anggotanya dan diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island) pada tanggal 29 Juli 1907.

Baca Juga: Catatan Joe Biden 2011 : Kebangkitan China Bukan Kemusnahan Kita

Pada tahun 1908 BP menulis buku Scouting For Boys. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.

BP mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara dan akhirnya bertemu dengan Olave St. Clair Soames Yang menjadi isterinya dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

BP dan keluarganya menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler