Kedatangan VOC Belanda di Banyuwangi Mendarat di Pelabuhan Banyualit

- 3 Mei 2021, 01:44 WIB
VOC jadi alat penjajahan Belanda di Indonesia
VOC jadi alat penjajahan Belanda di Indonesia /commons.wikimedia.org/

Situasi wabah terus meluas dan menyebabkan dari 3 ribu pasukan kompeni hanya tersisa 300 orang. Termasuk Letnan E. Blanke juga tewas pada tahun 1767 karena wabah.

Setelah kematian Letnan E. Blanke, VOC mengutus armada Adrianus van Rijke untuk melanjutkan ekspedisi ke Blambangan.

Van Rijke kemudian membuat benteng baru di Kota Lateng Rogojampi yang keadaannya lebih sehat dan membiarkan benteng Banyualit terbengkalai.

Banyualit dan Agung Wilis

Banyualit juga disebut dalam sejarah Perang Wilis tahun 1767-1768.

Enam bulan setelah VOC menduduki Blambangan, tepatnya pada 29 September 1767, Pangeran Agung Wilis kembali dari Bunutin Bali dan berlabuh di pantai Grajagan.

Kembalinya Agung Wilis ke Blambangan, tampaknya tidak diketahui oleh VOC di Banyualit.

Ketidaktahuan VOC dimanfaatkan Pangeran Agung Wilis untuk mengumpulkan rakyat Blambangan dan mengumpukan senjata yang dibeli dari Inggris.

Tak berselang lama, yakni pada Februari 1768, pengikut Pangeran Agung Wilis berjumlah 6 Ribu orang.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Utama Penyebab Diabetes, Buat Gula Darah Naik Seketika

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x