Operasi ini awalnya menggunkan pesawat dive bomber Guntai, fighter Hayabusha, dan dua basic trainer Cureng, namun Hayabusha tidak dapat menjalankan misi karena kerusakan.
Jumlah bom yang dibawa sebesar 300 kg bom, masing masing pesawat yaitu Cureng 2x 25 kg, Guntei 4x 50 kg.
Baca Juga: Taliban Umumkan Gencatan Senjata Selama Idul Adha
Setelah menjalankan briefing para kadet mengudara tepat pukul 05.00 dengan bantuan lampu mobil yang diparkir di pinggir runway sebagai taxi way lights dan sorotan lampu sebuah pesawat yang diparkir di ujung runway (tni-au.mil.id).
Meskipun para kadet yang menjalankan operasi ini belum mempunyai pengalaman sebelumnya, operasi ini berhasil dilancarkan dan para kadet dapat kembali ke markas dengan aman.
Setelah peristiwa pengeboman itu, kini setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti TNI AU.***