Biografi Muhammad Yamin, Sastrawan dan Pahlawan Nasional RI

- 23 Agustus 2020, 12:45 WIB
Biografi Muhammad Yamin, pahlawan Nasional dan juga pelopor puisi modern
Biografi Muhammad Yamin, pahlawan Nasional dan juga pelopor puisi modern /www.masrofiq.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Muhammad Yamin adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.

Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto pada 23 Agustus 1903. Ia merupakan putra dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari Sawahlunto dan Padang Panjang.

Baca Juga: Trump Umumkan Kebakaran Hutan di California Merupakan Bencana Besar

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari laman resmi kemendikbud, M. Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, kemudian melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta.

Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei.

Seetelah tamat dari AMS Yogyakarta, niat M. Yamin untuk melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda harus diurungnya dikarenakan ayahnya meninggal dunia.

Baca Juga: Akhirnya China Setujui Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dibudidayakan Sel Serangga

Ia kemudian menjalani kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kelak menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada tahun 1932.

Yamin termasuk salah satu pakar hukum dan juga merupakan penyair terkemuka angkatan pujangga baru.

Pada tahun 1920 ia banyak membuat karya tulis yang diterbitkan dalam jurnal Jong Sumatra. M. Yamin juga merupakan salah satu pelopor puisi modern.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Kabinet Indonesia Maju Fokus Kerja, Tak Ada Reshuffle

Karir M. Yamin dalam dunia politik dimulai ketika ia diangkat sebagai ketua Jong Sumatera Bond pada tahun 1926 sampai 1928.

Setelah itu pada tahun 1931, ia bergabung ke Partai Indonesia. Tetapi partai tersebut dibubarkan.

Karir politiknya berlanjut ketika M. Yamin mendirikan partai Gerakan Rakyat Indonesia bersama Adam Malik, Wilipo, dan Amir Syarifudin.

Baca Juga: Segeralah Berdiri saat Mahallul Qiyam, Cara Menghormati Rasulullah Saw

Yamin juga merupakan anggota BPUPKI dan anggota panitia Sembilan di mana akhirnya berhasil merumuskan Piagam Jakarta.

Piagam Jakarta ini merupakan cikal bakal dan merupakan dasar dari terbentuknya UUD 1945 dan Pancasila. Tercatat M. yamin juga pernah diangkat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Setelah Indonesia merdeka, M. Yamin banyak duduk di jabatan-jabatan penting negara, di antaranya adalah menjadi anggota DPR sejak tahun 1950, Menteri Kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953–1955), Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960), Ketua Dewan Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962).

Baca Juga: Tanpa Perlawanan, Dua Kapal Ikan Asing Ilegal Ditangkap di Laut Natuna Utara

Yamin meninggal pada tanggal 17 Oktober 1962. Ia wafat di Jakarta dan dimakamkan di desa Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.

Berkat jasanya kepada bangsa Indonesia, M. Yamin dianugerahi gelar pahlawanan nasional pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden RI No. 088/TK/1973.***

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah