9 Tanda-tanda Diabetes Tipe 2 Mulai Menggerogoti Tubuh, Usia 40-an Lebih Berisiko

- 15 November 2020, 14:30 WIB
ILUSTRASI Penderita Diabetes atau Diabetik di usia rawan 40an.*
ILUSTRASI Penderita Diabetes atau Diabetik di usia rawan 40an.* /PIXABAY/Longleanna

RINGTIMES BANYUWANGI - Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula darah semakin tinggi dan melebihi batas normal. Rata-rata, kondisi ini lebih rentan pada mereka yang berumur 40 tahunan.

Siapa pun yang mengalami kemungkinan tanda dan gejala diabetes harus menemui dokter untuk meminimalisir risiko, terutama bagi mereka memiliki faktor risiko lain seperti keturunan untuk mengembangkan kondisi ini. 

Deteksi dan pengobatan dini diabetes tipe 2 dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dan mengurangi risiko komplikasi yang parah.

Baca Juga: 7 Tips Alami Turunkan Gula Darah Secara Signifikan, Pastikan Diabetes Terkontrol

Diabetik atau penderita diabetes biasanya dapat mengontrol diabetes tipe 2 dengan perubahan gaya hidup.

Beberapa penderita diabetes tidak menyadari jika tubuhnya mulai digerogoti oleh penyakit kronis ini. Terbukti sekitar 1 dari 4 orang dengan kondisi tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.

Biasanya faktor risiko penderita diabetes tipe 2 ini meliputi batasan usia tertentu, dan yang lebih berisiko adalah usia berusia 45 tahun atau lebih. Selain itu menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga sangat berpengaruh.

Baca Juga: Imsomnia Sebabkan Diabetes Tipe 2, Berikut Bahaya dan Risiko Kurang Tidur

Faktor lain seperti kelebihan berat badan atau obesitas, makan makanan yang tidak sehat, memiliki riwayat keluarga diabetes, dan mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Diabetes tipe 2 ini mulai menggerogoti tubuh manusia secara perlahan yang ditandai dengan gejala-gejala awal seperti yang telah dirangkum oleh ringtimesbanyuwangi.com dari medicalnewstoday.com adalah sebagai berikut.

1. Sering Buang Air Kecil

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah yang menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.

Baca Juga: Cara Sederhana Mencegah Diabetes di Usia Muda, Salah Satunya Berolahraga

2. Selalu Merasa Haus

Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan. 

Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

3. Selalu Marasa Lapar

Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang mereka makan.

Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Bagi penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.

Baca Juga: Diabetes Berpengaruh Terhadap Performa Seksual, Simak Penjelasan Lengkapnya

4. Merasa Mudah Lelah

Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah. 

Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan Mulai Kabur

Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.

Jika penderita diabetes pergi tanpa pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, dan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.

Baca Juga: 7 Cara Cegah Diabetes Tipe 2 Semakin Parah, Penderita Lebih Bugar Sepanjang Hari

6. Luka Tidak Mudah Sembuh

Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah. 

Akibatnya, luka kecil dan luka pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan dan Mati Rasa

Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal sebagai neuropati yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan komplikasi lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: 2 Jenis Minuman Ini Berakibat Fatal Jika Dikonsumsi Penderita Diabetes

8. Bercak Hitam

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.

Kondisi kulit sepeti ini dikenal oleh medis sebagai acanthosis nigricans.

9. Gatal dan Infeksi Jamur

Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makanan untuk jamur yang menyebabkan infeksi. Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak.

Baca Juga: 6 Fakta dan Mitos Tentang Diabetes Ini Justru Salah Kaprah, Pastikan Tak Keliru

Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang mungkin juga mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.

Itulah tanda dan gejala diabetes mulai menggerogoti tubuh manusia. Pastikan Anda tidak terlambat dan tidak menyesal kemudian hari.***

 

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x