Joe Biden Mengakhiri Dukungan untuk Perang Saudara di Saudi, Yaman

- 6 Februari 2021, 08:00 WIB
Joe Biden Mengakhiri Dukungan Untuk Perang Saudara di Saudi
Joe Biden Mengakhiri Dukungan Untuk Perang Saudara di Saudi //instagram.com/@joebiden

RINGTIMES BANYUWANGI - Presiden Joe Biden sedang mempersiapkan AS untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam mengakhiri perang saudara yang berkepanjangan di Yaman.

Joe Biden mengumumkan diakhirinya dukungan Amerika Serikat untuk operasi ofensif militer yang dipimpin Saudi di Yaman.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan baru merencanakan peran AS yang lebih aktif dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.

Baca Juga: 4 Tanaman Pengusir Santet Masuk Rumah, Cepat Tanam Daun Kelor

“Perang ini harus diakhiri. Dan untuk menggaris bawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan," kata presiden AS dalam pidatonya di Departemen Luar Negeri seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera pada 5 Februari 2021.

Pihak yang bertikai di Yaman melanjutkan pembicaraan pertukaran tahanan di Yordania.

“Pada saat yang sama, Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lain dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara. Kami akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya," katanya pada hari Kamis.

Baca Juga: 8 Buah Pilihan Sehat, Cegah Berbagai Kanker hingga Turunkan Kolesterol dan Gula Darah

Arab Saudi menyambut baik pernyataan Joe Biden, terutama komitmennya terhadap pertahanan negara dan mengatasi ancaman terhadapnya, menurut kantor berita negara tersebut.

Berakhirnya dukungan AS untuk serangan itu tidak akan mempengaruhi operasi AS terhadap kelompok Al Qaeda yang bermarkas di Yaman di Semenanjung Arab, atau AQAP, kata penasehat keamanan nasional Jake Sullivan.

Perang saudara Yaman telah merenggut puluhan ribu nyawa, termasuk sejumlah besar warga sipil, dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga: Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik, Yuk Simak

Joe Biden juga mengumumkan pilihan Timothy Lenderking sebagai utusan khusus untuk Yaman.

Lenderking memiliki pengalaman yang luas dalam menangani Yaman dan Teluk. Dia telah menjadi wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Teluk dan bertugas di kedutaan AS di Riyadh.

Pembalikan Yaman adalah salah satu dari serangkaian perubahan yang ditetapkan Biden pada hari Kamis yang menurutnya akan menjadi bagian dari arah koreksi kebijakan luar negeri AS.

Itu setelah Presiden Donald Trump dan beberapa pemerintahan Republik dan Demokrat sebelumnya sering membantu para pemimpin otoriter di luar negeri atas nama stabilitas.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Sekitar 50 Rumah Warga di Sraten Rusak Akibat Angin Kencang

Pengumuman tentang Yaman memenuhi janji kampanye. Tapi itu juga menunjukkan Biden menyoroti krisis kemanusiaan besar yang telah diperburuk oleh Amerika Serikat.

Pembalikan kebijakan juga muncul sebagai teguran kepada Arab Saudi, raksasa minyak global dan mitra strategis AS.

Sullivan pada hari Kamis menegaskan kembali janji Biden, yang dibuat selama kampanye presiden 2020.

Janji tersebut berisi bahwa ia akan membatasi dukungan AS untuk kampanye militer Arab Saudi di Yaman, termasuk mengakhiri perjanjian senjata.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x