Tak Ingin Terancam Lebih Lanjut, Trump Larang Keras Penggunaan TikTok di AS

- 2 Agustus 2020, 11:45 WIB
Donald Trump.*/Euro News
Donald Trump.*/Euro News /

RINGTIMES BANYUWANGI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana melarang penggunaan aplikasi media sosial milik China, TikTok di AS. Trump disebut siap membuat aturan resmi terkait kebijakan melarang TikTok.

"Sejauh menyangkut TikTok, kami jelas melarang," kata Trump dikutip dari Warta Ekonomi pada Minggu (2/8/2020).

Ia mengatakan dokumen yang ditandatangani sifatnya segera dilakukan. Ia berharap kebijakan tersebut secepatnya bisa direalisasikan melalui perintah eksekutif atau keputusan presiden.

Baca Juga: Sebelum Menjadi Istri Pangeran Harry, Begini Karir Keartisan Meghan Markle Sejak Umur 11 Tahun

"Larangan berlaku pada dasarnya segera,” tuturnya.

Larangan penggunaan TikTok ini sempat disuarakan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo. Saat itu, ia menyampaikan status TikTok adalah anak perusahaan dari ByteDance yang berbasis di Beijing, China.

Mike pun membandingkan TikTok dengan dua produk China lainnya, yakni Huawei dan ZTE, yang sudah ditetapkan sebagai ancaman keamanan nasional AS.

Baca Juga: Tiga Puluh Tahun Perang Teluk I, Sejarah Invasi Irak atas Kuwait

Mengenai hal itu, ada salah satu cara yaitu pihak perusahaan AS bisa mengakuisisi TikTok. Langkah ini pun dikaitkan dengan kabar Microsoft yang berpotensi kuat membeli TikTok agar bisa beroperasi di AS. Namun, kabar Microsoft ini pun ditepis Trump.

"Bukan kesepakatan yang Anda dengar. Bahwa mereka akan membeli dan menjual, dan ini atau itu. Atau Microsoft dan yang lainnya," ujar Trump.

Secara konstitusi, hukum di AS belum memiliki jalur untuk segera melarang perangkat macam TikTok. Maka itu, sulit Gedung Putih meski ngebet secepatnya larang operasional TikTok.

Baca Juga: Jangan Gengsi-1: Minta Maaf pada Anak akan Menumbuhkan Sikap Mudah Memaafkan

Dalam artikel yang dipublikasikan Warta Ekonomi berjudul “Ancaman Nyata Trump: Kami Larang TikTok dengan Alasan...,” Trump disebut memerintahkan perusahaan induk TikTok agar bisa menjual platform-nya karena menyangkut masalah keamanan nasional AS.

Dalam laporan Bloomberg dan Wall Street Journal yang dikutip The Guardian menyampaikan Microsoft sebagai pihak yang mempertimbangkan untuk membeli operasi TikTok di AS dari ByteDance.

Pun, perwakilan juru bicara untuk TikTok mengatakan pihaknya tidak mau mengomentari rumor yang belum dikonfirmasi. Namun, ia menekankan pihaknya cukup pede untuk keberhasilan rencana jangka panjang TikTok.

Baca Juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pejuang Indonesia pada Uang Kertas Rp10000

Status TikTok saat ini sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia. Unduhan untuk TikTok disebut kira-kira sudah mencapai 2 miliar kali.***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x