Head of Transport firma hukum multinasional DWF Group, Jonathan Moss, menjelaskan kehadiran Tiongkok semakin membuat khawatir negara-negara Asia Tenggara.
"Saya pikir apa artinya itu adalah meningkatnya ketegangan dan meningkatnya kemungkinan bentrokan militer," kata Moss.
"Apa yang dilakukannya adalah menaikkan taruhan dalam hal dialog dan frustasi serta penderitaan yang dirasakan oleh negara-negara ASEAN ini," tambahnya.
Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit Berbahaya Akibat Perut yang Semakin Membuncit
Moss juga mencatat ada risiko nyata konflik lebih lanjut di perairan sengketa itu.
Kehadiran Tiongkok di Laut China Selatan ditentang oleh Amerika Serikat. Dalam beberapa bulan terakhir, kapal dan pesawat AS terbang di atas perairan ini dengan misi operasi terbuka.
Kehadiran militer AS di Laut China Selatan dimaksudkan untuk menentang klaim Tiongkok atas perairan yang kaya akan sumber daya alam itu.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)