Sejak pagi ia telah pergi ke rumah Harjati untuk mencari Sukarno.
Baca Juga: Insiden Pesawat MH17 Tewaskan 298 Orang, Tersangka Bantah Terlibat dalam Insiden Nahas Itu
Atas saran Saelan presiden dan para pengawalnya langsung menuju rumah Harjati. Mereka tiba di sana sekitar pukul 7.00 pagi.
Ketidakmampuan G-30-S menempatkan Sukarno “di bawah perlindungannya” terasa aneh, mengingat bahwa tugas dari orang yang dianggap sebagai komandan G-30-S, Letkol Untung, ialah mengetahui tempat presiden berada.
Untung memimpin satu batalyon pengawal istana. Pada 30 September malam ia menjadi bagian dari kelompok keamanan Sukarno ketika ia berbicara di depan Konfernas Ahli Teknik di stadion Senayan Jakarta sampai sekitar pukul 23.00.
Baca Juga: Cek Sekarang, Berikut Cara Baru Daftar Online Bantuan UMKM Rp2,4 Juta
Bahkan ketika Untung sudah pindah ke Pangkalan Udara Halim sesudah konfernas usai, seharusnya ia dengan mudah selalu dapat melacak keberadaan Sukarno dengan menghubungi perwira-perwira lain dalam pasukan kawal istana.
Tugas menjaga istana di waktu malam bergilir di antara empat satuan kawal; masing-masing dari empat angkatan – Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian – mempunyai satu detasemen yang diperbantukan untuk istana.
Pada malam itu giliran jatuh pada satuan dari Angkatan Darat, yaitu Untung dan anak buahnya.