Mengapa Taliban Ingin Menguasai Afghanistan? Ini Tujuan Mereka Sebenarnya

30 Agustus 2021, 13:44 WIB
Simak alasan mengapa Taliban ingin menguasai Afghanistan? /Reuters

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak alasan Taliban mengapa ingin menguasai Afghanistan, beserta asal-usulnya.

Taliban berasal dari Bahasa Pashto yang artinya murid atau siswa. Taliban muncul pertama kali pada tahun 1994 di tengah gejolak penarikan pasukan Soviet dari Afghanistan tahun 1989.

Taliban berakar dari daerah pedesaan, Provinsi Kandahar dengan etnis Pashtun.

Baca Juga: Taliban Akan Larang Narkoba di Afghanistan, Petani Opium Terancam Pengangguran

Dilansir dari nytimes pada Senin, 30 Agustus 2021, kelompok tersebut mengumumkan janji-janjinya yaitu mengutamakan nilai-nilai Islam dan memerangi korupsi yang memicu pertempuran.

Dengan janji-janji tersebut, Taliban dengan cepat mendapat pengikut.

Selama berbulan-bulan dalam pertempuran sengit, mereka berhasil mengambil alih sebagian negara.

Baca Juga: Taliban Tangkap Dua Warga Malaysia di Afghanistan, Dugaan Terlibat ISIS

Taliban sempat dipuji karena penurunan korupsi dan kejahatan, serta menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk pembangunan ekonomi.

Namun, Taliban memberlakukan hukum Syariah Islam yang keras. Mereka melakukan eksekusi publik dan pemotongan bagian tubuh.

Selain itu, ada aturan-aturan yang diberlakukan kepada laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik

Perempuan harus memakai Burqa (baju panjang yang menutupi wajah dan tubuh), sedangkan laki-laki harus berjenggot.

Taliban juga melarang segala bentuk hiburan, dan anak-anak dilarang pergi ke sekolah.

Lantas, apa alasan Taliban ingin menguasai Afghanistan?

Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik

Dengan kepemimpinan Mawlahi Hibatullah Akhundzada, Taliban berjanji akan memulihkan perdamaian dan keamanan negara Afghanistan dengan hukum Syariah Islam yang kejam.

Kelompok tersebut mengatakan tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi tempat berkembangbiaknya terorisme terhadap Barat.

Saat itu, Taliban mencapai kesepakatan damai degan AS pada Februari 2020 setelah sekitar dua tahun bernegosiasi, sebagaimana dilansir dari laman morningexpress.

Baca Juga: ARMY Afghanistan Bakar Album BTS, Demi Pertahankan Nyawa Dari Taliban

AS berjanji akan menarik pasukannya, dan Taliban berjanji tidak akan menyerang pasukan AS, serta tidak mengizinkan organisasi seperti al Qaeda beroperasi di Afghanistan.

Sebelumnya, pemerintahanTaliban hanya diakui oleh tiga negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Afghanistan.

Saat ini, Taliban sedang berusaha menjalin hubungan diplomatik melalui para pemimpin senior yang berbasih di Qatar.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Nytimes morningexpress

Tags

Terkini

Terpopuler