Ilmuwan WHO Minta Dunia Tidak Panik Soal Varian Omicron: Semoga Lebih Ringan

8 Desember 2021, 12:19 WIB
Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO minta dunia untuk tidak panik soal varian Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak orang-orang di seluruh dunia agar tidak panik menghadapi kemunculan varian virus Omicron.

Soumya Swaminathan mengatakan dalam wawancaranya di konferense Reuters Next pada hari Jumat  bahwa tidak mungkin memprediksi apakah Omicron akan menjadi strain dominan.

Diketahui, varian Omicron telah terdeteksi di 38 negara di Asia, Afrika, Amerika, Timur Tengah, dan Eropa, serta mencapai 7 dari 9 provinsi di Afrika Selatan, tempat pertama kali varian tersebut diidentifikasi.

Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi pada 5 Orang di Korea Selatan, Semua Wisatawan Karantina Selama 10 Hari

Soumya Swaminathan mengatakan bahwa Omicron kemungkinan besar sangat menular.

Hal ini bisa dilihat dari data di Afrika Selatan yang menunjukkan jumlah kasus yang terus berlipat ganda per harinya.

Soumya Swaminathan meminta dunia agar tidak panik atau khawatir karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu.

“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita harus siap dan hari-hati, jangan panik, karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu,” kata Soumya Swaminatha, sebagaimana dilansir dari laman Al Jazeera pada 8 Desember 2021.

Baca Juga: Bukan Berevolusi dari Varian Delta, Omicron Covid-19 Diduga Berasal dari Pasien HIV

Soumya Swaminathan menambahkan bahwa kita perlu menunggu karena terlalu dini jika disimpulkan sekarang.

“Kita perlu menunggu, semoga lebih ringan, tapi terlalu dini untuk menyimpulkan varian secara keseluruhan,” ujarnya.

Dibandingkan varian Delta, ada banyak hal yang belum diketahui orang soal Omicron.

Baca Juga: Akurat dan Murah: Singapura Produksi Alat Tes PCR untuk Mendeteksi Varian Omicron dan Delta

Sebelumnya, WHO mengatakan bahwa pihaknya belum melihat laporan akibat Omicron.

Selain itu, direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa belum ada bukti yang mendukung perubahan vaksin untuk menyesuaiakan dengan Omicron.

Diketahui, Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021, dan kasus pertama dikonfirmasi pada 9 November 2021.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler