Akar Konflik Rusia dan Ukraina, Serta Tuntutan Presiden Vladimir Putin terhadap NATO dan Amerika

26 Februari 2022, 18:10 WIB
Tuntutan Presiden Vladimir Putin untuk NATO dan Amerika berbuntut panjang dan menjadi akar konflik Rusia dan Ukraina saat ini, apa isinya? /Unsplash/UX Gun

RINGTIMES BANYUWANGI - Apa sebenarnya akar konflik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan terjadinya invasi militer? 

Sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan invasi militer terhadap Ukraina pada Jumat, 25 Februari 2022, banyak kecaman dari berbagai pihak. 

Mulai dari Presiden Joe Biden, Presiden Komisi Eropa, dan PBB, menyampaikan langkah untuk menindaklanjuti tindakan penyerangan tersebut. 

Baca Juga: Targetkan Volodymyr Zelensky, Ribuan Pasukan Rusia Berusaha Menembus Ibukota Ukraina, Kiev

Dilansir dari laman The Guardian pada Sabtu, 26 Februari 2022, konflik Rusia dan Ukraina bermula dari tuntutan Presiden Vladimir Putin pada NATO dan Amerika Serikat untuk menurunkan ketegangan di Eropa pada Desember 2021 lalu. 

Pertama, Presiden Vladimir Putin menuntut agar negara Barat memberikan Rusia "jaminan hukum" keamanannya. 

Kedua, meminta NATO menarik pasukan atau senjata apapun yang dikerahkan ke negara-negara yang memasuki aliansi setelah 1997, yang mencangkup sebagian besar Eropa Timur, seperti Polandia, negara-negara bekas Uni Soviet di Estonia, Lituania, Latvia, dan negara-negara Balkan. 

Baca Juga: Pasukan Militer Rusia Menyerang Ukraina pada Jumat, 25 Februari 2022, Lalu Apa Langkah PBB Selanjutnya? 

Ketiga, menuntut agar NATO mengesampingkan ekspansi lebih lanjut, termasuk akses Ukraina ke dalam aliansi, dan tidak mengadakan latihan tanpa persetujuan sebelumnya dari Rusia di Ukraina, Eropa Timur, di negara-negara Kaukasus seperti Georgia atau di Asia Tengah. 

Seperti yang diketahui, tuntutan tersebut ditolak oleh Amerika dan NATO, karena Rusia dinilai tidak berhak campur tangan atau mengatur negara-negara berdaulat dan telah merdeka. 

Tetapi Presiden Vladimir Putin tidak main-main dengan tuntutannya, ketegangan semakin terjadi di Eropa Timur. 

Baca Juga: Picu Perang Dunia III? Berikut Pendapat Ahli Tarot Terkait Konflik Rusia dan Ukraina

Jika tuntutan tersebut masih saja diabaikan dan tidak dipenuhi, maka Rusia akan melakukan invasi militer besar-besaran ke Ukraina dan mengambil alih Ukraina secara paksa kembali ke Rusia. 

Bahkan, untuk menunjukkan keseriusannya pada tuntutan yang diberikan kepada NATO dan Amerika Serikat pada Desember 2021 lalu, Presiden Putin tidak segan-segan mengatakan secara tegas bahwa Rusia siap untuk perang nuklir. 

Selanjutnya, tank militer Rusia benar-benar digerakkan menuju perbatasan dan melancarkan serangan udara untuk membuka jalan menuju Ukraina.

Baca Juga: Kondisi Perang Rusia-Ukraina Semakin Mencekam, Warga: Ibuku Bangun dengan Bom Jatuh

Hingga sampai saat ini pun, Presiden Vladimir Putin masih mendesak NATO dan Amerika untuk menagih tuntutan Rusia, terutama soal jaminan keamanan. 

Sebelumnya, pada Desember 2021, Rusia menempatkan 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina dan ditambahkan hingga menjadi 175.000 pasukan. 

Menurut beberapa pakar, tindakan Rusia tersebut memungkinkan menjadi pemicu terjadinya Perang Dunia ketiga. 

Baca Juga: Berkorban Demi Negara, Seorang Tentara Ukraina Rela Ledakkan Diri untuk Gagalkan Serangan Rusia

Itulah akar konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi saat ini, dan hal tersebut bermula dari tuntutan Presiden Vladimir Putin.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler