Pasukan Rusia Ditarik dari PLTN Chernobyl, Khawatir Radiasi Picu Kerusuhan?

1 April 2022, 13:20 WIB
Pasukan Rusia ditarik dari PLTN Chernobyl, salah satunya diduga karena kerusuhan yang membuat mereka melepaskan pelindung radiasi. /PIXABAY/analogicus/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pasukan Rusia dikabarkan ditarik mundur dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. 

Diduga salah satu pemicu penarikan pasukan Rusia adalah adanya kerusuhan antar tentara terkait radiasi. 

Kerusuhan antar tentara Rusia sepertinya membuat mereka berkendara di daerah Hutan Merah tanpa perlindungan radiasi.

Baca Juga: Tentara Rusia Berkendara Tanpa Pelindung Radiasi di Chernobyl, Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit?

Padahal daerah Hutan Merah yang mereka lewati merupakan bagian yang paling terkontaminasi radioaktif dari zona di sekitar Chernobyl, hingga mengeluarkan awan debu.

Perusahaan Pembangkit Energi Nuklir Nasional Ukraina, Energoatom mengatakan, "Saking khawatirnya soal radiasi, hampir terjadi kerusuhan di antara para prajurit. Mungkin itu juga yang menyebabkan mereka mendadak pergi".

Namun kabar penarikan pasukan Putin hingga kini belum dikonfirmasi secara jelas oleh pihak Rusia. 

Baca Juga: Pasukan Rusia Temukan Mayat Wanita di Ukraina, Diduga Korban Pelecehan dengan Tanda Swastika

Meski demikian, pasukan tersebut telah ditarik sejak tanggal 31 Maret 2022 lalu dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Pasukan Rusia Dikabarkan Mundur dari Situs Chernobyl, Sempat Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit".

Sejak invasi dimulai pada 24 Februari, meski tentara Rusia telah menguasai Chernobyl di hari pertama kedatangannya, staf Ukraina terus mengawasi situs pembangkit tersebut.

Tim Ukraina memastikan penyimpanan aman dari bahan bakar nuklir bekas dan mengawasi sisa-sisa reaktor terbungkus beton yang meledak pada tahun 1986 itu.

Baca Juga: AS Menutup Mata Kejahatan Israel, Tapi Tidak dengan Rusia

"Menurut staf Chernobyl, sekarang tidak ada orang luar di lokasi," kata Energoatom dalam unggahan online, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 1 April 2022.

Energoatom sebelumnya mengatakan, sebagian besar pasukan telah pergi dan hanya tersisa sekelompok kecil orang.

Pasukan Rusia juga telah dinyatakan mundur dari kota terdekat Slavutych, tempat para pekerja di Chernobyl tinggal.

Dalam unggahan terpisah, Energoatom menyebut pihak Rusia telah secara resmi setuju untuk menyerahkan kembali tanggung jawab kepada Ukraina dalam perlindungan Chernobyl.

Baca Juga: Rusia Janji Kurangi Serangan Militer di Daerah Kyiv, Ukraina Ragu

Ia membagikan pindaian dokumen yang ditandatangani oleh anggota staf senior di Chernobyl dan pejabat militer Rusia yang ditugaskan untuk menjaga Chernobyl.

Kendati demikian, Reuters sampai saat ini tidak dapat memverifikasi keaslian dokumen tersebut.

Ukraina telah berulang kali menyatakan kecemasan atas keamanan situs Chernobyl. Pihak mereka juga menuntut penarikan pasukan Rusia, lantaran kehadirannya menghentikan rotasi staf untuk sementara waktu

IAEA mengatakan, pihak mereka belum dapat mengkonfirmasi laporan pasukan Rusia yang terdampak dosis radiasi tinggi.

Baca Juga: Hasil Dialog Damai Delegasi Rusia dan Ukraina, Mykhailo Podolyak Tawarkan Status Netral

Sebelumnya pada Kamis, 31 Maret, Kepala Energoatom sempat desak IAEA untuk membantu memastikan pejabat nuklir Rusia tidak ikut campur dalam operasi Chernobyl atau Zaporizhzhia.*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler