UMKM di Berbagai Desa Banyuwangi Terus Bangkit setelah Terdampak Pandemi

21 April 2022, 15:30 WIB
UMKM di Berbagai Desa Banyuwangi Terus Bangkit setelah Terdampak Pandemi /Humas Pemkab Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Setelah sempat terdampak pandemi Covid-19 beberapa saat lalu, kini UMKM di desa-desa Banyuwangi terus mengalami kebangkitan. 

Perlahan UKM di desa-desa Banyuwangi menemukan kembali ritme usaha mereka. Seperti UMKM pembuat alat musik karimba, di Dusun Bolot, Desa Aliyan, Kecamatan Rpgojampi. 

Tiap bulan, karimba buatan UMKM milik Supriyanto ini telah berhasil mengekspor ke berbagai negara terutama Jamaika. 

Selain negara asal karimba itu, ia juga melayani negara-negara lainnya seperti Brazil, Korea, Perancis, dan lainnya. 

Baca Juga: Lapas Banyuwangi Bagikan Peralatan Ibadah Muslim Kepada Warga Binaan

"Alhamdulilah sekarang sudah banyak pesanan. Baru saja saya kirim 100 ribu karimba ke Jamaika," kata Supriyanto, saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di sela Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Aliyan, pada 20 April 2022. 

Sebelum pandemi, Supriyanto menjelaskan bisa mengirim 200 ribu karimba ke luar negeri. Meski kini sedang menurun, baginya yang terpenting sudah kembali rutin ekspor ke luar negeri lagi. Selain itu, menurut Supriyanto, produk buatannya juga kembali banyak dipesan oleh toko-toko dari Pulau Dewata. 

Supriyanto menjelaskan usahanya membuat karimba sudah dimulai dari tahun 2006. Ia memulai usaha dengan bahan baku limbah batok kelapa, beberapa kayu dan jeruji sepeda. Setelah karimba buatannya disukai. 

Baca Juga: Lapas Banyuwangi Gelar One Day One Prisons Product⁣, Pasarkan Produk Karya Warga Binaan

Setelah itu, Supriyanto juga merambah ke alat musik lainnya seperti boxdrum dan julidu.  

Kini terdapat 8 pekerja yang merupakan pemuda sekitar di bengkel pembuatan alat musik milik Supriyanto. 

Selain Supriyanto, UMKM lainnya yang mulai bangkit adalah bordir sarung dan mukena  milik H. Usman, yang lokasinya tidak jauh dari bengkel milik Supriyanto.

Usaha keluarga itu mulai kembali bangkit. Bordiran sarung dan mukena milik H Usman, telah dipasarkan di berbagai daerah seperti Malang, Balikpapan, juga ekspor ke Malaysia. 

"Karena ini bisnis keluarga, kami biasanya kirim ke Malang tempat saudara saya. Dari situlah mulai disebar, dan hingga ekspor ke Malaysia," ungkap Usman. 

 Baca Juga: Gelar Festival Nuzulul Quran, Bupati Ipuk Ucapkan Terima Kasih pada Para Ulama

Meski baru dirintis selama tiga tahun, dan sempat terdampak pandemi Covid-19, ia menjelaskan bordir sarung dan mukena ini kian banyak menerima pesanan. 

Bupati Ipuk bangga dan mengapresiasi semangat pantang menyerah para pelaku UMKM. "Terima kasih untuk tidak menyerah dengan keadaan," ungkap Ipuk. 

Itulah yang membuat dalam program Bunga Desa,  Bupati Ipuk mengusung spirit baru, Banyuwangi Rebound, sebuah gerakan multisektor untuk membawa Banyuwang bangkit dari dampak pandemi.

"Kami kembali gerakkan program Bunga Desa ini untuk menularkan spirit Banyuwangi Rebound sampai ke desa-desa. Kami ingin mengajak semua bergerak bersama," kata Ipuk.

Spirit Banyuwangi Rebound terdiri dari tiga pilar. Mulai dari penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, sampai merajut harmoni. Tiga hal inilah yang menurut Ipuk mewarnai serangkaian agenda Bunga Desa.

"UMKM menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan ekonomi. Kami terus mensupport dengan berbagai kebijakan agar pertumbuhan mereka tetap terjaga. Seperti halnya program UMKM naik kelas, gerakan ASN Belanja, bantuan alat usaha, dan berbagai program lainnya," pungkas Ipuk.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler