Maraknya Virus PMK, Warga dan Relawan Gunakan Eco Enzyme Sebagai Pengganti Vaksin

17 Juni 2022, 21:10 WIB
Maraknya Virus PMK, Warga dan Relawan Gunakan Eco Enzyme Sebagai Pengganti Vaksin /LDII /

RINGTIMES BANYUWANGI - Terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dialami hewan-hewan ternak, beberapa relawan di Kabupaten Malang berinisiatif menyembuhkan hewan ternak yang terjangkit menggunakan eco enzyme.

Keterangan yang dilontarkan dari pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat, sejumlah relawan menyisir ke seluruh wilayah di sana untuk mengatasi wabah.

Pengakuan dari Kepala DPKH Kabupaten Malang, Nurcahyo, mengatakan kalau penggunaan eco enzyme ini sudah dilakukan sebelum Pemda memprogramkannya ke peternak.

“Untuk penggunaan eco enzyme, itu dilakukan para relawan dengan salah satu universitas. Dilakukan untuk pengobatan PMK di sejumlah wilayah. Namun, kami belum memprogram penggunaan eco enzyme itu untuk PMK,” kata Nurcahyo. 

Baca Juga: Berulah Lagi, Demi Konten Nakes Asyik Joget Saat Bumil Mengalami Kontraksi

Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, dan Kecamatan Kasembon merupakan wilayah yang akan menjadi target dari pengobatan eco enzyme yang dilakukan oleh para relawan.

Dilihat dari laporan yang sudah diterima, Nurcahyo mengatakan Gerakan inisiatif yang dilakukan oleh para relawan menunjukkan hasil yang positif.

Setelah diberi obat eco enzyme, kondisi hewan ternak yang terjangkit wabah PMK sudah mulai membaik dan perlahan pulih total.

“Kami sejauh ini sebatas mendapatkan informasi terkait penggunaan eco enzyme. Kalau Yang dilaporkan kepada kami, sapi-sapi yang terkena PMK mulai sembuh usai menggunakan eco enzyme,” ucap Nurcahyo. 

Baca Juga: Setelah Nasi Padang Rendang Babi, Kini Viral Nasi Uduk Aceh Dendeng Babi di Pluit

Walaupun pengobatan tersebut telah menunjukkan hasil positif, Nurcahyo mengatakan bahwa faktanya obat tersebut belum memiliki data penunjang yang jelas.

Hal tersebut terkait dengan efektivitas, manfaat, hingga persentase kesembuhan yang ditimbulkan.

Karena itu, DPKH mengaku membutuhkan laporan lebih terperinci terkait dengan eco enzyme, untuk menentukan tindakan lebih lanjut.

Eco enzyme itu kita belum tahu sejauh mana manfaatnya. Kalau kami (sistematika penggunaannya) harus formal, karena ada obat-obatan,” ujarnya.

Bukan hanya eco enzyme, Nurcahyo menyebutkan metode pengobatan PMK yang diupayakan oleh kalangan masyarakat seperti sejumlah tanaman herbal atau yang biasa dikenal dengan istilah empon-empon.

Baca Juga: Setelah Ramai Nasi Padang Babi, Kini Nasi Uduk Aceh Dendeng Babi Viral

Bersama usaha warga Kabupaten Malang memerangi PMK, Nurcahyo mengatakan secara konstan tim DPKH mengedukasi para peternak terkait dengan kebersihan kandang hewan.

Selain itu ia juga membimbing penyemprotan kandang dengan desinfektan secara rutin demi meminimalisir penyebaran penyakit tersebut.

Data yang didapat sejauh ini, jumlah sapi yang terjangkit wabah PMK di Kabupaten Malang mencapai angka 7.557, di waktu yang sama tingkat kesembuhan tinggi sebanyak 80 hingga 90 persen.

Pemerintah Kabupaten Malang hingga saat ini masih menunggu pasokan vaksin PMK dari pusat yang mana nantinya vaksih akan didistribusikan lewat pemerintah provinsi Jawa Timur.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul, "Sambil Tunggu Vaksin, Relawan dan Warga Malang Gunakan Cara Lain untuk Perangi PMK" pada 17 Juni 2022.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler