Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Mahasiswa Gotong Royong Bangun Banyuwangi

29 Juni 2022, 13:48 WIB
Momentum bulan Bung Karno, Bupati Ipuk mengajak mahasiswa untuk bergotong royong membangun Banyuwangi. / Rahmawati Setyoardinie/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Momentum Bulan Bung Karno yang diperingati setiap Juni digunakan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk mengajak para pemuda bergotong royong bangun daerah.

Hal ini disampaikan saat membuka seminar bertajuk "Inspirasi Bung Karno untuk Banyuwangi Rebound" di halaman Radio Blambangan, Banyuwangi, Selasa (28 Juni 2022).

"Kita harus bergotong royong untuk membangun daerah kita tercinta ini. Karena inilah ajaran yang ditekankan oleh Bung Karno," ungkap Ipuk.

Baca Juga: Bertemu Para Relawan Anti Narkoba, Bupati Ipuk Perkuat Pemberantasan Narkoba di Banyuwangi

Lantas, Ipuk mengutip salah satu penggalan pidato Bung Karno saat di hadapan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Demikian kutipan yang dimaksud:

"Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong!"

"Kutipan ini sangat dalam kalau kita hayati. Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita," imbuh Ipuk.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK, Banyuwangi Tuntaskan Vaksin Tahap Pertama 3.300 Ekor Sapi

Gotong royong itulah, lanjut Ipuk, yang menjiwainya lahirnya tagline Banyuwangi Rebound. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pondasi dari tagline itu sendiri.

"Pilar-pilar Banyuwangi Rebound ditopang oleh partisipasi publik dan pelayanan publik yang baik. Pondasi ini adalah perwujudan dari gotong royong antara pemerintah dan semua elemen masyarakat," paparnya.

Seminar tersebut diisi oleh tiga narasumber. Di antaranya adalah Kepala PCR Labkesda Banyuwangi dr. Roudhotul Ismaillya Noor, SpPK(K), Ketua HIPMI Banyuwangi Dede Abdul Ghani dan penulis muda Ayung Notonegoro.

Baca Juga: Manjakan Penggemar Sepeda, Banyuwangi Sukses Gelar ‘Erek-Erek Enduro’ di Trek Gunung Ijen

Ketiga narasumber menguraikan tentang tiga pilar Banyuwangi Rebound yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.

Mulai dari menangani pandemi, pulihkan ekonomi dan merajut harmoni.

"Pilar-pilar Banyuwangi Rebound tersebut selaras dengan apa yang menjadi nilai-nilai pemikiran Bung Karno. Sebagaimana kita ketahui, arsitektur Banyuwangi Rebound sendiri ditopang oleh partisipasi publik. Ini sesuai dengan spirit gotong royong yang didengungkan oleh Bung Karno sendiri," ungkap Ayung Notonegoro.

Baca Juga: PDIP Banyuwangi Gelar Festival Bakar Ikan Nusantara di Pantai Gumuk Kantong Muncar

Hal ini diperkuat oleh dr Emil, panggilan akrab dr. Ismaillya, Menurutnya penanganan pandemi di Banyuwangi tidak semata menjadi tanggung jawab dari tenaga kesehatan.

Tapi, menjadi tanggung jawab bersama memastikan wabah tersebut tak meluas. 

"Semuanya harus terlibat. Keterlibatan tersebut di antaranya dengan mentaati protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi lengkap," jelasnya.

Baca Juga: Komunitas Mercedes Benz Tiger Club Gelar Gathering di Banyuwangi

Sementara itu, Dede Abdul Ghani lebih menyoroti dalam soal pemulihan ekonomi.

Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dengan memperkuat usaha ultra mikro menjadi representasi dari cita-cita Bung Karno. 

"Saat ini, pemerintah telah memberikan fasilitasi, ekosistem usaha juga sudah terbentuk. Untuk itu, tinggal upaya kita secara serius untuk bersama-bersama menggalakkan entrepreneurship guna mempercepat pemulihan ekonomi," ujar Dede.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler