DPRD Banyuwangi Gelar Rapat Paripurna Membahas Raperda APBD 2023

20 November 2022, 13:04 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (kiri) bersama Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ali Mahrus usai rapat paripurna membahas Raperda APBD 2023 pada Jumat 18 November 2022 /Dian Effendi/Ringtimes

RINGTIMES BANYUWANGI - DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Tahun 2023, pada Jum'at 18 November 2022 malam.

Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD, M. Ali Mahrus diikuti anggota dewan dari lintas fraksi, Bupati Ipuk Fiestiandani, Asisten, Kepala SKPD, Camat dan Lurah.

Bupati Ipuk Fiestiandani saat membacakan nota keuangan APBD tahun 2023 menyampaikan, menyongsong tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Pembahasan Soal Matematika Kelas 5 SD Halaman 168 Asyik Berlatih Menghitung Luas Alas Prisma

Selain itu APBD 2023 juga fokus ke pengaturan kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.

”Tema pembangunan tahun 2023 yakni Akselarasi Pemulihan Ekonomi Inklusif Berbasis Digitalisasi, Infrastruktur Tematik, Harmoni dan Pengembangan SDM yang diterjemahkan menjadi prioritas pembangunan daerah, ” ucap Bupati Ipuk di hadapan rapat paripurna.

Kondisi APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023 setidaknya dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: 

Baca Juga: Berikut Empat Buah Rusuk Kubus Panjangnya 56 Cm, Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 195-196

  1. indikator-indikator ekonomi yang ditetapkan sebagai asumsi dasar ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat reaksi. 
  2. Langkah-langkah kebijakan (tindakan kebijakan) dan administratif (tindakan administratif) yang diambil baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan anggaran daerah. 
  3. Berbagai peraturan dan regulasi serta keputusan hukum yang berlaku dan berbagai langkah yang menjadi arahan Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi. 

Baca Juga: Berikut Volume Sebuah Kubus 1331 cm3, Panjang Rusuknya, Matematika Kelas 5 SD

”Proyeksi indikator makro Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus betul-betul dikalkulasi dengan cermat sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi diproyeksikan pada kisaran 4,54 persen,” ucap Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk lantas menjelaskan, kinerja positif perekonomian Banyuwangi pada tahun 2022 terutama didukung beberapa sektor yang tumbuh signifikan, diantaranya sektor pengolahan industri sebesar 8,03 persen diikuti sektor informasi dan komunikasi sebesar 7,51 persen. 

Sektor-sektor lain diperkirakan ikut bergerak positif seiring semakin pulihnya kondisi perekonomian.

Baca Juga: Pembahasan Contoh Soal PAT UAS Matematika Kelas 5 Semester 2 K13 Full Kunci Jawaban Pilihan Ganda

Antara lain sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kinerja pertumbuhan sebesar 7,13 persen, sektor pengadaan udara, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang ulang tumbuh sebesar 5,8 persen. 

Selanjutnya seiring pembukaan destinasi dan penyelenggaraan atraksi wisata, sektor jasa lainnya ikut mengalami kinerja positif dan tumbuh sebesar 5,63 persen.

Kemudian diikuti sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 4,65 persen serta sektor penyediaan penginapan dan makan minum sebesar 4,31 persen.

Baca Juga: Pembahasan Soal Matematika Kelas 4 SD MI Halaman 71, 72, Bab 2 Latihan Soal KPK dan FPB

“Kinerja positif tersebut, merupakan dampak atau multiplier effect dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui program dan kegiatan yang berfokus pada manfaat nyata dan langsung kepada masyarakat dengan output dan outcome yang semakin berkualitas,” jelasnya.

“Seluruh proyeksi penerimaan yang baik, belanja maupun pembiayaan, diharapkan dapat secara efektif menstimulasi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka respons, ketimpangan, dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, ” jelasnya.

Ipuk menuturkan bahwa Pemkab Banyuwangi terus berupaya meningkatkan, menggali, dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan asli daerah, agar kapasitas fiskal daerah semakin kuat untuk mencapai sasaran pembangunan.  

Baca Juga: Pembahasan Soal Matematika Kelas 4 Halaman 42-43 Soal Cerita

”Kebijakan ini tetap diselaraskan dengan upaya mendorong daya beli masyarakat, iklim investasi, dan daya saing produk lokal Banyuwangi,” ujarnya.

Upaya optimalisasi pendapatan antara lain; mengembangkan penggunaan teknologi informasi dalam meningkatkan pemberian pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah, optimalisasi aset dan kekayaan daerah serta meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran pajak dan retribusi daerah.

Dari sisi belanja, Pemerintah Daerah menerapkan kebijakan pengetatan belanja daerah, dilakukan melalui efisiensi belanja maksimal yang tidak diprioritaskan, sebagaimana dilakukan juga oleh seluruh Kementerian dan Lembaga pusat. 

Baca Juga: Pembahasan Soal Matematika Kelas 4 SD Halaman 40, Faktorisasi Prima

”Belanja diarahkan untuk tetap menjaga keberlangsungan pelayanan publik, perlindungan sosial, pemeliharaan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta prioritas sektor strategis lainnya,” ucap Bupati Ipuk.

Dari sisi pembiayaan, kebijakan keberlanjutan dan efisiensi terus diupayakan melalui pengendalian defisit belanja dan peningkatan penerimaan daerah. 

Proyeksi SILPA Anggaran Tahun 2023 merupakan perkiraan yang mengacu pada kondisi Anggaran APBD Tahun sebelumnya serta perkiraan untuk menyesuaikan kondisi yang akan terjadi.

Baca Juga: Pembahasan Matematika Kelas 4 SD Halaman 8 Ayo Mencoba Latihan Pecahan

Pendapatan Daerah pada Anggaran Tahun 2023 yang direncanakan sebesar Rp. 3.164 triliun.

“Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan sebesar Rp575 miliar, Pendapatan transfer yang direncanakan sebesar Rp2,529 triliun dan pendapatan lain yang sah sebesar Rp59,8 miliar,“ jelas Bupati Ipuk.

Selanjutnya komposisi Belanja daerah tahun 2023 dalam RAPBD Tahun 2023 sebesar Rp3,220 triliun.

Baca Juga: Pembahasan Soal PAT Matematika kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban Pilihan Ganda

Di sisi belanja, permasalahan utama yang timbul adalah tingginya tingkat kebutuhan yang tidak seimbang dengan kapasitas fiskal yang dimiliki daerah sehingga dalam menata besaran belanja daerah perlu disusun secara disesuaikan dengan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara. 

Kebijakan Umum Belanja Daerah pada Anggaran Tahun 2023 diarahkan terutama sebagai upaya antisipatif terhadap situasi dinamika yang ditujukan antara lain untuk pemulihan ekonomi, peningkatan efisiensi, penyediaan alokasi untuk tahapan pilkada serentak 2024 dan efektivitas pelaksanaan program prioritas pembangunan daerah di tengah pembatasan fiskal daerah.

“Kesemuanya ini dilakukan agar pembangunan di segala bidang, baik yang telah, sedang dan akan dilaksanakan berjalan secara terprogram dan berkesinambungan yang pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” ucapnya. 

Baca Juga: Pembahasan Contoh Soal UTS Matematika Kelas 4 Semester 2 TA Beserta Kunci Jawaban, Terbaru

Sedangkan untuk komposisi pembiayaan daerah tahun 2023, penerimaan pembiayaan daerah direncakan sebesar Rp64.396 miliar yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya.

Pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp7,7 miliar yang merupakan penyertaan modal daerah pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi dalam program air minum perkotaan (AMP) sebesar Rp6 miliar dan program air minum berbasis kinerja (AMBK) sebesar Rp1,7 miliar.

“Saya berharap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi tentang APBD Tahun Anggaran 2023 dapat berjalan lancar dan dilandasi dengan semangat untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” pungkasnya.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler