BEC 2022: Angkat Beban Berat Demi Penggemar

11 Desember 2022, 13:45 WIB
Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Reborn 2022 Mengangkat Tema The Diversity of Banyuwangi Culture. /Fitri Anggiawati / Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Sabtu, 10 Desember 2022, perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Reborn 2022 sukses digelar. 

Acara tersebut menampilkan peragaan busana dari keberagaman tujuh etnis diantaranya Osing, Jawa, Bali, Madura, Mandar, hingga Arab. 

BEC yang mengangkat tema The Diversity of Banyuwangi Culture juga menyampaikan pesan bahwa tujuh kultur dapat hidup damai berdampingan dalam perbedaan di bumi Blambangan. 

Baca Juga: Penonton Banyuwangi Ethno Carnival 2022 Membludak, UMKM Laris Manis

Acara yang dibuka dengan tarian gandrung khas Banyuwangi itu pun menarik minat penonton begitu tinggi. 

Antusiasme penggemar agenda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi ini juga dibuktikan dengan padatnya masyarakat yang berjejer di pinggir jalan yang dilalui peserta. 

Sebanyak 75 peserta memakai kostum yang beratnya bisa mencapai puluhan kilogram sambil berjalan menyapa masyarakat di rute jalan yang telah ditentukan. 

Baca Juga: Gunung Raung Waspada, BPBD Banyuwangi Siap Siaga

Panjang rute perjalanan peragaan busana ini mencapai 2,5 kilometer dimulai dari Taman Blambangan hingga kantor Pemda Banyuwangi. 

Kostum yang berat, cuaca yang panas serta padatnya masyarakat yang ingin menonton bahkan berfoto menjadi tantangan tersendiri bagi para talent. 

Tak sedikit yang kelelahan saat sampai di garis finish, namun juga terdapat beberapa yang dalam kondisi fit dan masih melayani permintaan foto dari penggemar acara. 

Baca Juga: Berangkatkan Kereta Api Blambangan Ekspres, Bupati Ipuk: Banyuwangi Pasti Sangat Bangga

Salah satunya adalah Aura Nafalita Sagita, murid kelas enam salah satu sekolah dasar di Bangorejo. 

Usai memasuki garis finish, ia tak langsung melepas aksesoris kostumnya. 

Meski berat, ia dengan senang hati berfoto bersama masyarakat. 

Baca Juga: KA Blambangan Ekspres Resmi Layani Rute Banyuwangi - Semarang

“Yang paling berat sebelah bahu,” katanya ketika ditanya mengenai posisi kostum yang terasa paling berat. 

Persiapan khusus  ia lakukan untuk pagelaran BEC adalah seni tari. 

Dan untuk menunjang kondisi fisiknya, ia berolahraga voli. 

Baca Juga: Dituding Lamban Tangani Korupsi Mamin, Kejari Banyuwangi: Malah Ini Cepat Sekali

“Senang voli di sekolah,” ujarnya. 

Sedikit berbeda, peserta Wijiono penampil tema Madura tampak kelelahan dan langsung melepas kostumnya ketika mencapai garis finish. 

Pria asal Muncar itu mengaku kostumnya paling berat ada pada bagian punggung. 

Baca Juga: Angkat Sektor Perikanan, Banyuwangi Gelar Festival Nelayan Tangguh

“Paling berat di sini (punggung),” katanya. 

Ia mengaku tak ada olahraga khusus yang ia jalani sebelum pagelaran BEC karena waktunya sibuk untuk menyiapkan kostum bersama kerabatnya. 

Wijiono mengaku senang bisa berpartisipasi dan berharap tahun berikutnya akan kembali menjadi peserta. 

“Senang, Insya Allah ikut,” ucapnya.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler