Berdayakan Hidup Nelayan, Dinas Perikanan Banyuwangi Dorong Program Kalaju

11 April 2023, 11:54 WIB
Peringatan hari nelayan nasional di kawasan Pantai Pancer bersama nelayan setempat /Dinas Perikanan Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI- Dinas Perikanan Banyuwangi dorong efektivitas program pemerintah pusat mengenai penataan permukiman nelayan melalui Kampung Nelayan Maju (Kalaju).

Kegiatan tersebut berdasar keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap No 61 Tahun 2022 tentang petunjuk teknis penataan kampung nelayan maju.

Program tersebut melibatkan 60 kampung maju dari kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan lima di antaranya merupakan prioritas.

“Termasuk (Kabupaten) Banyuwangi, Natuna, Tarakan, Merauke, dan Biak” terang Sekretaris Dinas Perikanan Banyuwangi Suryono Bintang Samudra pada Selasa, 11 April 2023.

Baca Juga: Wisata Sehari di Banyuwangi, Berikut Deretan Destinasi yang Dapat Dijelajahi

Untuk Banyuwangi, program Kalaju diterapkan pada masyarakat nelayan di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Suryono menyebut, dasar pelaksanaan program Kalaju adalah untuk mengubah stigma bahwa lingkungan nelayan merupakan tempat kumuh, bau dan tak tertata.

Pemerintah pusat disebutnya ingin masyarakat nelayan lebih berdaya, memiliki kebutuhan dasar hidup yang layak, serta mata pencaharian yang baik.

Sehingga kemudian pemerintah menetapkan kawasan kampung nelayan maju yang nantinya akan dilakukan penataan, termasuk di antaranya penyediaan sarana dan prasarana umum.

Program ini melibatkan masyarakat dalam perencanaanya untuk mengetahui apa saja yang memang dibutuhkan oleh masyarakat setempat, diantaranya kebutuhan jalan, drainase, serta air bersih untuk Mandi Cuci Kakus (mck) misalnya.

Selain itu, terkait dengan kegiatan usaha para nelayan, Suryono menyebut pemerintah juga turut menyiapkan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan usaha masyarakat.

Diantaranya adalah gudang es atau mobil berpendingin, juga sarana berupa alat-alat untuk pengolahan dan pemasaran ikan diantaranya kompor gas dan peralatan lainnya.

Selanjutnya, Suryono juga menyebut jika kapasitas produksi tangkapan nelayan tinggi, pemerintah juga menyediakan fasilitas cold storage mini portabel.

Namun demikian, ia menyebut wilayah Pancer belum terlalu membutuhkan dengan melihat hasil tangkapan yang belum begitu besar karena masih berada di kisaran tiga hingga lima ton per hari.

Untuk diketahui, pelaksanaan program Kalaju memasuki tahun pertama dan telah dilakukan beberapa langkah yang akan berkesinambungan ke tahun berikutnya.

“Tahun sebelumnya kita penguatan kelembagaan kelompoknya dahulu,” ujarnya.

Baca Juga: Sambut Komandan Lanal Banyuwangi yang Baru, Bupati Ipuk Ajak Terus Wujudkan Sinergitas Daerah

Kelompok yang terbentuk, disebutnya harus resmi dan mendapat surat keputusan (SK) pemerintah desa dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang kemudian dipakai sebagai syarat pengajuan proposal.

Meski begitu, beberapa program juga telah berjalan dengan baik di wilayah tersebut diantaranya kegiatan pelatihan bantuan sarana pengolahan sampah.

Masih dalam program Kalaju, Dinas Perikanan Banyuwangi juga turut mendorong pembuatan nomor induk berusaha (NIB), surat tanda kebangsaan atau pas kapal, hingga kartu usaha kelautan dan perikanan (Kusuka).

Program kusuka nantinya akan memudahkan para nelayan untuk mendapatkan akses permodalan, hingga rekomendasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.***

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler