Abdul Baqi menegaskan bahwa laki-laki tidak diizinkan untuk mengajari anak perempuan.
“Laki-laki tidak akan diizinkan untuk mengajar anak perempuan,” tegasnya.
Baca Juga: Mengapa Taliban Ingin Menguasai Afghanistan? Ini Tujuan Mereka Sebenarnya
Sebelum Taliban ambil alih kekuasaan di Kabul, pemerintahan Ashraf Ghani telah meningkatkan kebebasan perempuan untuk belajar maupun bekerja.
Namun di Afghanistan, pendidikan bersama masih belum menjadi norma.
Taliban juga mengumumkan bahwa rezim baru akan membawa norma-norma yang lebih ketat bagi perempuan.
Baca Juga: Taliban Akan Larang Narkoba di Afghanistan, Petani Opium Terancam Pengangguran
Seorang aktivis hak asasi mengatakan bahwa Taliban tidak akan membiarkan para perempuan melanjutkan pekerjaannya.
Kemungkinan besar, Afghanistan tidak memiliki staf pengajar perempuan yang memadai. Alhasil, anak-anak perempuan dan dewasa akan menanggung kebijakan yang dipaksakan oleh rezim Islam.***