RINGTIME BANYUWANGI – Hasil studi atau penelitian besar di Inggris terkait pencampuran beberapa vaksin Covid-19 telah membuahkan hasil.
Hasil yang diperoleh dari pencampuran beberapa vaksin dapat meningkatkan kekebalan.
Orang memiliki respons kekebalan yang lebih baik ketika mereka menerima dosis pertama suntikan vaksin AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech diikuti oleh Moderna Sembilan minggu kemudian.
Baca Juga: Penemu Vaksin AstraZeneca Minta Dunia Bersiap, Pandemi Berikutnya Lebih Mematikan dari Covid-19
“Kami menemuan respons imun yang sangat baik secara keseluruhan, bahkan lebih tinggi dari ambang batas ditetapkan oleh vaksin Oxford-AstraZeneca du dosis,” kata Matthew Snape, professor Oxford di balik uji coba Com-COV2, sebagaimana dilansir dari laman Al Jazeera pada 8 Desember 2021.
Temuan penelitian tersebut memberi harapan bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang mungkin perlu mencampur vaksin dosis pertama dan keduajika persediaan habis.
“Saya pikir data dari penelitian ini akan sangat menarik dan baeharga bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana mereka masih meluncurkan dua dosis vaksin pertama,” jelas Snape.
Baca Juga: Diskusi Pengakuan Sertifikat Vaksinasi, Indonesia Minta India agar Pengiriman Vaksin Tak Terlambat
Menurut para peneliti di Universitas Oxford, jika vaksin AstraZeneca-Oxford diikuti dengan Moderna atau Novavax, maka akan membentuk antibody yang lebih tinggi dan respons T dilindungi dibandingkan dua dosis AstraZeneca-Oxford.