Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak bersikap mengikat namun membawa beban politik.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sedang berusaha mencari dukungan agar Rusia bisa terisolasi secara internasional.
Pada Sabtu, 26 Februari 2022, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres sempat berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Mereka membahas rencana untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Ukraina.
"Dia memberi tahu Presiden (Ukraina) bahwa PBB akan meluncurkan permohonan untuk mendanai operasi kemanusiaan di Ukraina pada hari Selasa nanti,” kata juru bicara PBB sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Minggu, 27 Februari 2022.
Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths mengatakan bahwa lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekira Rp14,33 triliun akan dibutuhkan untuk operasi bantuan di Ukraina selama 3 bulan ke depan.
Uang sebanyak itu dibutuhkan mengingat ratusan ribu orang telah mengungsi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami akan membutuhkan uang tunai untuk pengiriman bantuan. Kami akan menggunakan uang tunai tersebut dengan hati-hati," tuturnya.*** (Hilmy Farhan/Pikiran-Rakyat.com)