DPRD Banyuwangi dan Komunitas Masyarakat Adakan Audiensi Terkait Masalah Tambang Galian C

- 10 Maret 2022, 18:00 WIB
Komunitas Koralwangi menghadiri gedung DPRD Kabupaten Banyuwangi untuk membahas permasalahan tambang galian C
Komunitas Koralwangi menghadiri gedung DPRD Kabupaten Banyuwangi untuk membahas permasalahan tambang galian C /DPRD Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Masyarakat yang tergabung dalam Koralwangi menghadiri gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi dengan maksud melakukan audiensi dengan pimpinan dewan, Senin, 14 Februari 2022.

Forum rapat dengar pendapat tersebut membahas tentang permasalahan tambang galian C Banyuwangi. Hal ini diharapkan bisa menemukan solusi permasalahan dengan dibantu forum pimpinan komunikasi daerah (Forpimda).

Halili, Koordinator Koralwangi mengatakan ingin memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas masalah pertambambangan galian C yang kerap menjadi masalah.

Baca Juga: DPRD Banyuwangi Adakan Rapat Paripurna Bahas Tanggapan Inisiatif Raperda tentang BUMD

Sehubungan dengan hal tersebut, Kabupaten Banyuwangi  saat ini mempunyai tagline Banyuwangi REBOUND, yakni sebuah lompatan ke arah yang lebih baik. Dibarengi dengan upaya percepatan pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah pusat, regional, hingga daerah.

Namun kenyataannya, upaya yang dilakukan Kabupaten Banyuwangi bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Publik berhasil mencatat bahwa penutupan tambang galian C terkesan dipaksakan. Ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan menimbulkan konflik sosial karena menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Kita datang ke Gedung dewan ini ingin memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah, bagaimana pertambangan galian C yang sering menjadi masalah segera ada solusi yang terbaik,” ucap Halili saat dikonfirmasi pewarta Ringtimes Banyuwangi.

Baca Juga: Tunjangan Mantan Karyawan Sudah Dibayarkan, Komisi III DPRD Banyuwangi: Tinggal Hutang Pajak PBB

Efek dari penutupan tambang tersebut sangat besar pasalnya banyak dari pekerja yang sudah mulai non-aktif, dari pekerja, sopir truk, penjual makanan di sekitar tambang.

Masyarakat sangat berkatung pada penghasilan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari makanan, biaya pendidikan, kesehatan, pajak dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x