Setidaknya, ada 59 perusahaan yang terancam diambil alih. Di antaranya Apple, Microsoft, Toyota, McDonald's, IBM, Shell, Porsche, H&M hingga Volkswagen.
Menanggapi gertakan balas dendam Vladimir Putin, para ahli di Inggris mengklaim bahwa sanksi tersebut dapat memicu inflasi hingga 9,5 persen.
Baca Juga: Senjata Super Mematikan Digunakan oleh Rusia Selama Invasi ke Ukraina, Sanggup Buat Tubuh Menguap
Hal serupa turut diungkapkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang mengakui bahwa hal tersebut dapat menyebabkan harga sejumlah komoditi semakin mahal.
"Ini mungkin periode yang bergelombang, tapi kami akan melewatinya secepat dan sebaik mungkin," tutur dia dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari Express pada 11 Maret 2022.
Sebelumnya, Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Baca Juga: Dampak Invasi dan Meluasnya Russophobia, Seorang Gadis Rusia Diserang Warga Ukraina di Spanyol
Sejak awal invasi, PBB mencatat setidaknya 1.335 warga sipil menjadi korban, dengan 474 di antaranya tewas dan 861 mengalami luka-luka.(Elfrida Chania S/Pikiran-Rakyat.com)***