Bupati Ipuk Ungkapkan Kekaguman Saat Bertemu Hafidz Cilik Berkebutuhan Khusus: Inspirasi bagi Kita Semua

- 20 April 2022, 11:10 WIB
Bupati Ipuk Ungkapkan Kekaguman Saat Bertemu Hafidz Cilik Berkebutuhan Khusus: Inspirasi bagi Kita Semua
Bupati Ipuk Ungkapkan Kekaguman Saat Bertemu Hafidz Cilik Berkebutuhan Khusus: Inspirasi bagi Kita Semua /Humas Pemkab Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Ahmad Nadhif adalah anak berusia delapan tahun asal Banyuwangi yang sudah hafal Al-Qur'an sejak berusia tujuh tahun lebih dua bulan. 

Proses menghafal Al Quran oleh Ahmad Nadhif Itu pun dalam rentang waktu yang cukup singkat yakni tak genap satu tahun.

Tak ayal, saat Nadhif mengikuti ajang lomba tahfidz di salah satu televisi nasional pada Ramadhan tahun ini, kehadirannya memukau banyak kalangan. 

Keterbatasan fisik dan gangguan pada suaranya tak menyurutkan bocah asal Desa Tegaldlimo, Banyuwangi itu untuk menghafal dan melantunkan Al Quran.

Baca Juga: Polresta Banyuwangi Lakukan Mutasi Jabatan Kasatlantas

"Adik Nadhif ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua. Bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita, dalam situasi dan kondisi apapun," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bertemu Nadhif pada acara Festival Al-Qur'an pada 19 April 2022 kemarin.

Kepada bocah kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatus Syibyan Tegaldlimo itu, Bupati Ipuk terlihat mengobrol dengan antusias. Keduanya terlihat sangat akrab.

"Bisa dibuka maskernya, Bu?" pinta bocah kelahiran 1 April 2014 itu..

Bupati Ipuk yang disiplin mengenakan masker itu pun menuruti. 

"Ingin tahu wajahnya bunda, ya?" jawab Ipuk. "Oke, karena sudah tak banyak orang, saya buka," imbuh Ipuk.

Baca Juga: Polresta Banyuwangi Akan Ambil Tindakan Jika Kedapatan Bangunkan Sahur Gunakan Sound System Kapasitas Besar

Nadhif pun sumringah. Rasa penasaran bocah ini untuk melihat langsung wajah pemimpin Banyuwangi akhirnya terwujud. 

"Saya senang bisa di sini," ungkap bocah itu polos.

Kiai Muhammad Thohir, ayah Nadhif, yang mendampinginya menceritakan bahwa anaknya telah mulai menghafalkan Al-Qur'an sejak berusia 6,5 tahun. 

Hampir setiap hari abaknya bisa menghafalkan beberapa lembar ayat-ayat suci Al-Qur'an.

"Kami menerapkan pola hafalan secara klasikal. Membacanya bersama-sama dan kemudian setoran satu per satu," kata ayahnya yang sekaligus sebagai pengasuh Pesantren Tahfidz Sunan Kalijaga, Tegaldlimo itu.

Thohir mengaku cukup memberikan kelonggaran pada anaknya itu. Ia nyaris ia tak memaksakan kehendak. Seperti halnya bila waktunya bermain, kedua orangtuanya mempersilakan buah hatinya itu untuk ikut bermain.

Baca Juga: Rajut Harmoni Selama Ramadhan, Bupati Ipuk Silaturahmi ke Sejumlah Ormas Islam

"Tapi, karena lingkungannya di pondok, banyak teman-teman seusianya yang menghafalkan Al-Qur'an, jadi ya tetap kondusif untuk menghafalnya," kata kiai lulusan Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri tersebut.

Di pesantren yang diasuhnya itu, ada sekitar 50 santri anak-anak yang tinggal untuk menghafal Al-Qur'an. 

Selain itu, tidak kurang dari 150 santri lainnya yang hanya belajar dan menghafal, tapi tinggal di luar pondok. 

"Terciptanya lingkungan inilah yang saya kira berpengaruh dalam mempercepat hafalan," kata Thohir yang mulai merintis pesantren sejak empat tahun silam itu.

Saat ini, di pesantren tahfidznya, kurang lebih ada 7 santrinya yang telah hafal 30 juz. Rata-rata dari mereka masih duduk di bangku kelas 5 hingga 6 sekolah dasar. 

"Pada tahun kemarin, kita mulai merintis boarding school. Sehingga nantinya bisa terintegrasi antara program tahfidz dan pendidikan formalnya," ungkap Thohir mengakhiri.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah