RINGTIMES BANYUWANGI – Dua kandidat presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Marine Le Pen saling berhadapan dalam debat yang disiarkan televisi pada Rabu malam. Menariknya, Le Pen mengemukakan janji akan melarang hijab di ruang publik jika terpilih nanti.
Alasan Le Pen melarang hijab di ruang publik, ia mengatakan bahwa hijab merupakan seragam yang dikenakan oleh Islamis dan harus dilarang di depan umum.
Berbicara kepada radio RTL, Le Pen menjelaskan janjinya untuk melarang hijab di semua ruang publik akan dilaksanakan melalui penegakkan kepolisian layaknya seperti peraturan wajib mengenakan sabuk pengaman di mobil.
“Orang-orang yang mengenakan hijab ke ruang publik akan didenda sama seperti layaknya tidak mengenakan sabuk pengaman di dalam mobil. Menurut saya, polisi akan mampu menegakkan peraturan ini,” kata Le Pen.
Baca Juga: Umur Korea Akan Dihapus Sehingga Warga Korea Selatan Menjadi Setahun Lebih Muda
Le Pen sudah mempersiapkan jika dianggap sebagai tokoh diskriminatif dan melanggar kebebasan pribadi. Lanjut Le Pen, dia akan menggunakan referendum untuk mencoba menghindari tantangan konstitusional terhadap banyak undang-undang yang telah dibuat sebelumnya.
Undang-undang sebelumnya di Prancis melarang simbol agama dalam objek penutup wajah (cadar/burqa) secara terang-terangan di sekolah.
Namun untuk digunakan di tempat umum masih tetap diizinkan atas dan dasar peraturan itu berlaku untuk semua warga negara.
Reaksi Emmanuel Macron
Baca Juga: Apel Operasi Ketupat Semeru Polresta Banyuwangi Siap Masuki Lautan Pemudik