Rumor 114 Kasus Hepatitis Akut Indonesia Dibantah, Dinkes Surabaya: Ada Penyakit Kuning

- 8 Mei 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi penyakit hepatitis dan kuning akut yang kian meneror Jawa Timur, Indonesia.
Ilustrasi penyakit hepatitis dan kuning akut yang kian meneror Jawa Timur, Indonesia. /Bady Abbas/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah ditemukan tiga anak yang meninggal dikarenakan hepatitis akut misterius, kini di Surabaya, Jawa Timur ditemukan seorang pasien yang berusia 10 bulan dirawat karena terjangkit sindrom jaundice atau penyakit kuning akut.

Bagus Setyoboedi, Dokter Spesialis Hepatitis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya menyebut pihaknya masih dalam investigasi lebih lanjut terkait penyakit kuning akut yang menyerang di Surabaya, Jawa Timur itu.

“Ada (kasus penyakit kuning), tapi sejauh ini kita masih investigasi. Usia pasien 10 bulan. Kita cari dulu seperti apa. Masih kita awasi," ujarnya saat jumpa pers yang digelar oleh Dinas Kesehatan di Jawa Timur via daring pada Jumat, 6 Mei 2022 dikutip Antara News.

Baca Juga: Kasus Kematian 3 Anak di Indonesia Diduga Hepatitis Akut

Bagus yang juga merupakan staf gastrohepatologis anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyebutkan bahwa gejala yang ada pada bayi itu belum mengarah ke hepatitis akut.

Gejala seperti gangguan kesadaran tidak dialami oleh pasien. Namun, terdapat masalah pada saluran empedu pasien.

Kendati demikian, pihak rumah sakit tetap menempatkan pasien di ruang isolasi khusus sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan lebih lanjut.

Erwin Astha Triyono, Kepala Dinas Kesehatan Jatim menghimbau masyarakat untuk tetap tenang namun lebih berhati-hati dengan menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga: Masyarakat Diizinkan Masuk Lapangan Usai Sholat Idul Fitri di JIS, Anies Baswedan: Ada Rutenya

Pola hidup yang dimaksud diantaranya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh.

Kemudian Erwin menghimbau masyarakat untuk menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit.

“Untuk sementara tidak disarankan untuk berenang di kolam renang umum, tidak bermain di taman bermain bagi anak-anak, hindari menyentuh benda-benda di tempat umum seperti gagang pintu, dinding, dan lain-lain yang sering dipegang orang," ujar Erwin.

Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mebantah adanya kasus hepatitis akut di Surabaya dan justru menghimbau kepada seluruh fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat di Surabaya agar meningkatkan pengawasannya.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2022 Pecahkan Rekor, Jasa Marga Beberkan Jumlah Kendaraan

Menurut dia, sampai saat ini di Kota Surabaya belum ada laporan mengenai penemuan kasus hepatitis akut.

Pada 28 April 2022 dari pusat telah diberikan Surat Edaran (SE) untuk upaya pencegahan potensi penyebaran hepatitis akut.  

SE Kemenkes RI tertulis pada Nomor HK 02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada tanggal 27 April 2022.

Di dalamnya tertulis bahwa bagi setiap rumah sakit agar melakukan pengamatan semua kasus baik sindrom jaundice dan hepatitis akut yang masih belum jelas penyebabnya harus ditangani sesuai SOP serta pemeriksaan laboratorium.

Baca Juga: Puasa Membuat Penderita Asam Lambung Semakin Parah, Simak Penjelasan Dekan Fakultas Kedokteran UI Depok

Dinkes Surabaya mengamanatkan kepada setiap puskesmas, pihaknya meminta agar seluruhnya melakukan penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya termasuk upaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal.

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x